PARIS - Harga tiket pertandingan dan opening ceremony Olimpiade Paris 2024 banyak diprotes oleh warga Prancis karena dianggap kemahalan. Namun, panitia nyatanya tidak peduli karena menurut Ketua Panitia Olimpiade Paris, Tony Estanguet, harga tersebut sudah wajar mengingat event tersebut merupakan sebuah pesta olahraga yang mungkin terjadi sekali seumur hidup.
Sejauh ini sejatinya dikabarkan panitia sudah berhasil menjual 3,25 juta tiket selama sebulan terakhir atau sekira sepertiga dari total, tetapi pengumuman tersebut dibayangi oleh kritikan terhadap harga.
"Fase pertama ini sukses, bahkan itu terjadi ketika kami memahami kritik dan frustrasi beberapa orang yang tidak puas," kata Estanguet seperti disiarkan AFP, dikutip ANTARA, Jumat (10/3/2023).
Estanguet mengatakan strategi menawarkan kursi dalam jumlah terbatas satu juta dengan harga 24 euro (sekira Rp387 ribu), dan dalam jumlah lebih banyak dalam kategori menengah dengan harga sekitar 100 euro (sekira Rp1,6 juta).
Survei yang diterbitkan pada akhir pekan lalu menemukan bahwa sekitar empat dari lima orang Prancis menganggap harga tiket tersebut terlalu mahal.
Bagian dari masalah pada fase pertama adalah bahwa penggemar diwajibkan untuk membeli tiket untuk setidaknya tiga cabang olahraga yang berbeda, yang sering kali membuat total yang harus dibayar sebesar 300 euro (sekitar Rp4,9 juta) atau lebih per orang, atau lebih dari 1.000 euro untuk satu keluarga beranggotakan empat orang.
Fase kedua, dengan penjualan mulai 11 Mei akan memungkinkan pembeli untuk membeli tiket satuan, termasuk beberapa acara penting seperti upacara pembukaan dan final atletik.
"Fase kedua ini akan menjadi kesempatan luar biasa bagi orang-orang untuk membeli pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup," ujar Estanguet, peraih tiga medali emas Olimpiade.
Namun, harga tiket sepertinya tidak akan meredakan kritik.
Follow Berita Okezone di Google News