TOKYO – Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, harus puas menjadi sebagai runner-up BWF World Championship 2022. Meski gagal juara, Hendra Setiawan tetap berhasil mempertahankan sebuah rekor, yakni menjadi juara dunia tertua di BWF World Championship.
The Daddies –julukan Ahsan/Hendra- harus puas menjadi runner-up di BWF World Championship 2022, Minggu (28/8/2022). Tampil di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Ahsan/Hendra kalah dua gim langsung dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 19-21 dan 14-21.
Sangat disayangkan The Daddies harus menelan kekalahan di partai final edisi 2022. Sebab, peluang Hendra untuk mempertajam rekor sebagai juara dunia harus sirna. Saat ini, dia berusia 38 tahun.
Meski begitu, Hendra tetap memegang rekor sebagai juara dunia tertua. Pencapaian itu dia dapatkan ketika keluar menjadi juara di BWF World Championship 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss.
Saat itu, Hendra keluar sebagai juara pada usia 35 tahun. Hal ini membuat dirinya memiliki status sebagai juara dunia tertua.
Bersama Ahsan, Hendra memenangkan partai final edisi 2019 dengan mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Laga yang berlangsung rubber game berakhir dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15.
Kekalahan The Daddies di edisi kali ini, juga membuat Hendra belum bisa melampaui koleksi gelar yang dimiliki pasangan China, Cai Yun/Fu Haifeng. Sebab, pemain kelahiran Pemalang itu masih punya koleksi yang sama dengan Cai Yun/Fu Haifeng dengan koleksi 4 gelar.
Meski begitu, perjuangan Ahsan/Hendra tetap layak mendapat apresiasi. Pasalnya, mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menembus partai final BWF World Championship 2022.
Walaupun tidak mendapat gelar juara, tentu saja hasil ini juga sudah begitu manis bagi Ahsan/Hendra. Mengingat, usianya yang sudah tidak muda lagi. Namun, The Daddies menunjukkan kepada para juniornya bahwa umur hanyalah angka.
(Djanti Virantika)