TOKYO – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sukses menyegel tiket semifinal BWF World Championship 2022. Fajar/Rian pun membeberkan kunci suksesnya yang salah satunya karena diuntungkan dengan kondisi angin.
Bermain di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, pada Jumat (26/8/2022) pagi WIB, Fajar/Rian menghadapi wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy. Dengan hanya berdurasi 29 menit, Fajar/Rian menang dua game langsung dengan skor 21-11 dan 21-16.
Selama laga, Fajar/Rian tak mendapat perlawanan berarti dari pasangan Inggris itu. Pada game pertama, mereka bahkan mampu terus menjaga keunggulannya. Menurut Fajar, hal ini terjadi karena mereka sedang menang angin.
Berlanjut ke game kedua, Fajar/Rian pun menyebut bahwa giliran pasangan Inggris yang diuntungan oleh angin. Namun, karena kepercayaan diri Fajar/Rian sudah tinggi, mereka tak sulit untuk menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
BACA JUGA: Penyebab Shi Yu Qi Kalah dari Anthony Sinisuka Ginting di 16 Besar BWF World Championship 2022
"Pertama mengucap Alhamdulillaah bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar dan diberikan kemenangan. Hari ini kita diuntungkan dengan kondisi lapangan yang menang dan kalah anginnya cukup terasa. Berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya," kata Fajar setelah pertandingan.
"Di game pertama, kita posisinya menang angin dan sangat nyaman untuk bermain menyerang. Di game kedua, karena kita sudah menang di game pertama, jadi bisa lebih rileks dan menikmati pertandingan," lanjutnya.
Dengan kemenangan ini, Fajar/Rian mampu melaju ke babak semifinal BWF World Championship 2022 yang bakal digelar besok, Sabtu 27 Agustus 2022. Hasil ini mengulangi pencapaian mereka saat di BWF World Championship 2019.
Pada semifinal BWF World Championship 2022, Fajar/Rian pun akan menghadapi rekan sekompatriotnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Ahsan/Hendra sebelumnya juga menang mudah melawan wakil India, M R Arjun/Dhruv Kapila, dengan skor 21-8 dan 21-14.
Ini adalah momentum bagi Fajar/Rian untuk meraih prestasi lebih baik ketimbang 2019. Sebab, saat itu, mereka hanya menerima medali perunggu setelah kalah dari Ahsan/Hendra dengan skor 17-21 dan 19-21 di babak semifinal.
(Djanti Virantika)