Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mantan Atlet Renang Indonesia Ini Berharap PON Bisa Jadi Ajang Pemanasan Sebelum Olimpiade

Quadiliba Al-Farabi , Jurnalis-Minggu, 03 Oktober 2021 |18:17 WIB
Mantan Atlet Renang Indonesia Ini Berharap PON Bisa Jadi Ajang Pemanasan Sebelum Olimpiade
Logo PON XX Papua 2021. (Foto: Twitter/ponxx2020papua)
A
A
A

JAKARTA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 kini telah resmi bergulir dan Presiden Joko Widodo telah membukanya pada 2 Oktober 2021 kemarin. Semua pihak antusias menyambut PON XX Papua 2021 itu, termasuk Selly Selowati, seorang mantan atlet renang Indonesia.

Selly yang malang melintang di ajang serupa berharap tahun ini PON bisa jadi persiapan multi event skala internasional seperti Olimpiade. Sebab ia merasa PON adalah sebuah pemanasan yang sangat baik untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke Olimpiade.

Karena itulah peraih delapan kali medali emas PON itu pun mengharapkan ajang PON bisa mengikuti siklus Olimpiade. Seperti yang diketahui, Olimpiade selama ini digelar empat tahun sekali.

Baca Juga: Tim Sepak Takraw Putri Jawa Barat dan Jawa Tengah Akan Berduel di Babak Final PON XX Papua 2021

Logo PON XX Papua 2021

Mantan atlet renang peserta PON 1977 dan 1981 yakin ajang PON bisa menjadi momen latihan bagi atlet nasional untuk tampil di ajang tertinggi dunia. Sebab itulah ia menyarankan agar kedepannya, PON digelar setahun sebelum Olimpiade.

“Jadi PON ini kan seperti Olimpiadenya olahraga di skala nasional. Jadi bagusnya mengikuti siklus Olimpiade, tetapi dengan jadwal yang disesuaikan,” ucap Selly di Media Center PON XX Papua 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (3/10/2021).

“Karena PON bisa jadi ajang persiapan untuk mengikuti kejuaraan lainnya hingga menuju Olimpiade. Misalnya Olimpiade di Oktober, PON harusnya setahun sebelumnya," tambah Selly.

"Jadi atlet bisa mengukur sejauh mana kapasitasnya untuk menuju ajang tertinggi, Olimpiade," ucap perenang yang akrab dikenal dengan nama Nunung Selowati ini

Hal ini merupakan bentuk kritik Selly dari penyelenggaraan PON selama ini. Menurutnya, aturan setiap cabor di PON kerap tidak sesuai sebagaimana dipertandingkan di Internasional.

Akhirnya, kebanyakan atlet pemenang PON menjadi melempem ketika diuji coba untuk tampil di level tinggi tersebut. Ia tidak mau ke depannya masih ada istilah “jago kandang” bagi atlet-atlet berprestasi Indonesia.

"Setiap atlet pasti tidak ingin hanya jago kandang saja. Pasti ingin berprestasi lebih, sampai Olimpiade. Karena itu aturannya harus jelas, harus mengacu pada aturan internasionalnya," ucap Board of Director AIBA (Asosiasi Tinju Amatir Internasional) ini.

Olimpiade Tokyo 2021

Lebih parah lagi, Selly mengungkapkan selama ini PON kebanyakan bercampur dengan unsur politis. Meski begitu, ia melihat ada harapan di PON XX Papua tahun ini.

Dengan diselenggarakan pertama kali di tanah Papua, pengembangan prestasi olahraga di Indonesia akan lebih merata. Menurutnya, ini merupakan penerapan konkret untuk PON memfokuskan tujuan kepada prestasi sumber daya manusia.

(Andika Pratama)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement