TOKYO – Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, sukses merebut medali perunggu di pentas Olimpiade Tokyo 2020. Usai memastikan memberi medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika langsung menghubungi keluarganya lewat sambungan video call.
Sebagaimana diketahui, Windy Cantika sukses menyuguhkan penampilan apik kala mentas di Hall Tokyo International Forum, Sabtu (24/7/2021) siang WIB. Turun di nomor pertandingan 49 kg putri, lifter berusia 19 tahun itu merengkuh total angkatan 194 kilogram (kg).
Setelah dipastikan meraih medali perunggu, Windy langsung berkumpul bersama para ofisial. Raut bahagia pun sontak terlihat di wajahnya.
BACA JUGA: Beri Indonesia Medali Pertama di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Langsung Semringah
Tak ingin melewatkan momen kebahagiaan ini bersama keluarga, Windy pun langsung menghubungi keluarganya yang berada di Indonesia. Di momen tersebut, Windy terlihat menghubungi sejumlah keluarganya melalui lewat telefon genggamnya.
Perasaan campur aduk terlihat jelas dirasakan Windy kala itu. Haru, tangis, sekaligus tawa bahagia mewarnai momen membanggakannya meraih medali di pentas Olimpiade Tokyo 2020.
Hal ini wajar dirasakan Windy karena dirinya merupakan peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Dalam momen tersebut, dia terlihat menyampaikan pesan bahagia kepada keluarganya.
Selain menghubungi keluarga, dia juga terlihat melakukan swafoto bersama para ofisial sebelum naik ke podium untuk menerima medali. Di podium, Windy terlihat gagah dan bangga menjadi wakil pertama Indonesia yang meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, Windy harus berusaha keras pada beberapa percobaan mengangkat beban. Bahkan, ada momen di mana beberapa kali wakil putri asal Indonesia tersebut terlihat tak kuat menahan beban.
Tetapi pada akhirnya, Windy berhasil meraih medali perunggu di kelas 49 kg di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo 2020. Tentu saja, ini merupakan kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia dan diharapkan pundi-pundi medali bisa terus bertambah.
(Ramdani Bur)