TOKYO – Pernyataan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga bisa membatalkan Olimpade Tokyo 2020. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengutamakan Olimpiade yang penyelenggaraannya kurang dari tiga bulan lagi itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Suga pada hari yang sama dengan hasil jajak pendapat masyarakat Jepang soal Olimpiade Tokyo. Hasil menunjukkan hampir 60 persen warga Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan.
Ketika ditanya dalam rapat komite parlemen apakah Olimpiade akan berlanjut meski jumlah infeksi COVID-19 melonjak, Suga menanggapi bahwa “saya tidak pernah mengutamakan Olimpiade," demikian dilansir Reuters, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Malaysia Open 2021 Ditunda, Turnamen Kualifikasi Olimpiade Tokyo Makin Berkurang
“Prioritas saya adalah melindungi nyawa dan kesehatan warga Jepang. Yang utama kita harus mencegah penyebaran virus,” ujar dia menambahkan.
Sebelumnya, para pejabat Komite Olimpiade Internasional (IOC), panitia pelaksana Tokyo 2020 dan Suga sendiri telah menegaskan bahwa Olimpiade akan berlanjut dengan cara yang aman dan terjamin, salah satunya dengan penetapan larangan bagi penonton asing.
Panitia pelaksana juga bahkan telah menerbitkan panduan protokol kesehatan selama Olimpiade, seperti kewajiban tes COVID-19 sebanyak dua kali sebelum keberangkatan hingga tes berkala selama penyelenggaraan berlangsung.
Meski demikian, Suga mengatakan IOC yang akan mengambil keputusan final soal nasib Olimpiade. Peran pemerintah adalah mengambil langkah-langkah agar pesta olahraga empat tahunan tersebut bisa berlangsung aman.
Beberapa ajang uji coba Olimpiade sebetulnya sudah terselenggara dengan sukses. Yang terbaru adalah uji coba cabang atletik di New National Stadium pada Minggu (9/4/2021).
Selama penyelenggaraan berlangsung, para atlet wajib mengikuti tes COVID-19 setiap hari, dan mereka juga ditempatkan dalam gelembung serta tidak diperkenankan ke luar kecuali menuju stadion.
(Rachmat Fahzry)