"Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama BWF. Bagaimana sebenarnya responsible mereka terhadap kami sebagai atletnya dan asetnya untuk lebih diperhatikan lagi, lebih diperlakukan lebih baik lagi,” ujar Greysia, sebagaimana dikutip dari laman resmi PBSI, Selasa (23/2/2021).
“Hal-hal yang seperti ini, kami tidak mau terjadi lagi ke depannya, dan ini bisa jadi awareness buat teman-teman atlet yang lain, bukan hanya atlet Indonesia, tapi seluruh dunia," lanjutnya.
Lebih jauh, Greysia menjelaskan bahwa kritik keras dilayangkannya karena ingin memajukan bulu tangkis dunia. Hal itu dinilai bisa tercipta jika BWF memiliki sistem yang jauh lebih baik lagi.
"Menurut saya, BWF harus bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dan yang paling penting adalah respons pertama mereka itu harus lebih baik lagi. Seharusnya mereka bisa merespons situasi yang kami alami kemarin itu dengan lebih wise dalam tindakannya kepada kami. Bukan menelantarkan kami dan membiarkan kami," jelas Greysia.
"Kami sebagai atlet dan insan bulu tangkis Indonesia itu tidak melawan BWF, tapi kami benar-benar ingin memberikan kritik yang besar. Kritik yang ingin memajukan bulu tangkis dunia. Karena kami ingin mendukung mereka supaya punya sistem yang lebih baik lagi. Jadi ini sebuah pelajaran yang besar bagi BWF," tukas Greysia
(Ramdani Bur)