JAKARTA - Rafael Nadal tampaknya merasa janggal dengan ketidakhadiran hakim garis dalam pertandingan tenis. Hal ini seperti yang dia rasakan di laga ATP Finals tahun ini ketika pengawas jatuhnya bola di lapangan itu digantikan sepenuhnya oleh teknologi mata elang.
"Saya tidak ingin menimbulkan kontroversi, tapi saya pikir lapangan tradisional dengan hakim garis terlihat jauh lebih baik," kata pria Spanyol berusia 34 tahun itu seperti dikutip Reuters setelah kekalahan 7-6 (7), 7-6 (4) dari Dominic Thiem, Selasa (17/11/2020) waktu setempat.
Penonton bukanlah satu-satunya hal yang dihilangkan dari ATP Finals tahun ini yang diadakan di London untuk ke-12 kali ini. Perubahan yang dipaksa oleh pandemi COVID-19 juga termasuk tidak adanya hakim garis dan keputusan bola masuk atau keluar secara otomatis ditentukan oleh alat berteknologi lensa mata elang (Hawkeye) tersebut.
Baca juga: Rafael Nadal Kalah dari Dominic Thiem di Turnamen ATP Finals
Baca juga: Hendra/Ahsan Layak Dinobatkan sebagai Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia
Hawkeye adalah fitur yang sudah populer untuk olahraga tenis sejak diperkenalkan pada AS Terbuka 2006. Olahraga lain, seperti bulu tangkis, kemudian juga menggunakannya.
Tanpa bermaksud menentang perkembangan teknologi pada kompetisi tenis profesional, Nadal mengatakan beberapa aspek olahraga tidak boleh berubah.
Penggunaan mata elang membuat tidak adanya ruang untuk kesalahan manusia, sehingga pemain juga tidak diberi kesempatan untuk memprotes.
Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengatakan di French Open lalu bahwa hakim garis harus dibatalkan sama sekali, tetapi Nadal, meskipun menerima keadaan yang tidak biasa di London minggu ini, lebih memilih mereka untuk tetap ditempatkan di lapangan.