Hasil itu mungkin tak terlalu memuaskan tetapi untuk Pol itu adalah sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Sebab, menahan rasa sakit pada 12 lap terakhir sekaligus memacu motor dengan maksimal hingga garis finis bukanlah pekerjaan mudah.
“Itu adalah balapan paling sulit untuk menangani rasa sakit. Pada awal lomba saya merasa cukup nyaman, kemudian rasa sakit mulai terasa sekitar 12 lap sebelum berakhir,” papar Pol, seperti yang dikutip dari Crash, Rabu (3/7/2019).
"Lima lap sebelum finish saya tidak bisa mengatur (motor dengan baik). Memasuki tikungan kanan yang cepat, itu cukup berbahaya bagi saya. Jadi saya hanya melaluinya dengan baik dan tetap pada posisi itu (11), yang tidak terlalu buruk. Saya adalah KTM pertama dengan masalah, jadi ini bagus,” pungkasnya.
(Andika Pratama)