"Ini yang terjadi karena kita kebanyakan birokrasinya. Jadi yang diurus kebanyakan birokrasi olahraga ketimbang olahraganya. Terlalu banyak persoalan, terlalu banyak sistem yang ada, terlalu banyak tingkatan-tingkatan pengambilan keputusan, ketakutan untuk mengeluarkan dana karena keterlambatan," jelas dia.
Hal inilah yang sedang diupayakan untuk diperbaiki untuk menyederhanakan birokrasi. "Jadi ini harus diperbaiki bagaimana straight-forward-nya, shortcut daripada sistem yang ada. Sehingga pembicaraan itu olahraga membahas prestasi bukan membahas administrasi prestasi," tukas JK.
(Ramdani Bur)