Memang kami akui dalam beberapa bulan terakhir ini ada persoalan terkait honor, peralatan, akomodasi dan try out atlet Prima. Satu per satu sudah mulai terurai sejak Mei 2017 mulai dari honor atlet, kemudian sebagian try out di bulan Juni 2017 dan peralatan di bulan Juli 2017. Yang agak lambat progress-nya adalah untuk akomodasi, yaitu meski sudah ada yang terealisasi tetapi belum seluruhnya.
Keterlambatan tersebut selain karena anggaran Kemenpora baru cair sepenuhnya bulan April 2017 (karena adanya perubahan struktural pemecahan KPA dari semula tunggal menjadi terpisah di 6 Satker), juga karena adanya aturan yang berubah, terlalu berhati-hati sehingga berdampak pada keterlambatan.
Oleh karena itu, dalam konteks tidak berhasilnya Indonesia menenuhi target, kami juga menyadari bahwa di antaranya karena secara teknis dan non teknis akibat kendala anggaran tersebut dan kami mohon maaf.
Kembali soal Eki Febri, kami sudah minta pejabat terkait di internal kami untuk segera berkoordinasi dengan Prima dan PASI agar masalah tersebut dapat segera diatasi. Bagaimanapun juga Eki sangat layak diprioritaskan, selain karena peraih medali emas, juga karena nasibnya terhadang masalah keuangan. Kami harus merasa berterima kasih pada Eki dan bukannya menentelantarkan,” begitu pernyataan Gatot selaku pihak Kemenpora.
(Leonardus Selwyn)