Tyson hanya punya satu rencana utama saat melawan Berbick, dan itu adalah mendaratkan beberapa pukulan dengan niatan untuk merobohkan Berbick. Pukulan-pukulan itu tidak lemah tentunya, Tyson ingin mendaratkan pukulan berat di tiap pukulan yang dilepaskannya.
“Saya ingin melepaskan tiap pukulan dengan niatan buruk. Saya melepaskan pukulan yang saya sebut bom hidrogen,” tegas Tyson.
Jalannya pertandingan seperti telah dianalisis oleh Tyson, Berbick memulai laga dengan lambat dan hanya beberapa detik setelahnya, Tyson melepaskan hook kiri yang kuat dan menjatuhkannya. Petinju 33 tahun itu bangkit, namun ia bak samsak untuk Tyson, yang kemudian merubuhkannya kembali.
Tyson muda memang mencuri perhatian pecinta tinju dunia kala itu, dan mampu mempertahankan gelarnya selama sembilan laga ke depan, hingga Buster Douglas mengalahkannya pada 1990.
Setelah kekalahan itu, kariernya bak roller coaster alias naik turun. Tyson dipenjara karena melakukan pemerkosaan. Lalu di lima pertarungan comeback-nya pada 1995, ia terlibat pertarungan sengit dengan Holyfield dan melakukan tindakan nyeleneh yang dicatat dalam sejarah tinju, menggigit telinga Holyfield dan didiskualifikasi. Tyson pensiun dari ring tinju pada 2005.
(Fajar Anugrah Putra)