“Pemain Jepang ini bisa dibilang kuat-kuat di lapangan, sementara kami kurang sabar mainnya. Beberapa kali mau matiin (shuttlecock) kami malah nyangkut. Kemudian ada juga shuttlecock yang tanggung, ternyata masih bisa balik. Sayanya malah kaget. Padahal seharusnya bisa mati, tapi kami kurang sabar,” kata Liliyana mengomentari permainan ganda campuran asal Negeri Sakura itu, dalam badmintonindonesia.org.
Di babak berikutnya, Owi/Butet akan menghadapi lawan yang kuat, yakni pasangan asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Dalam tujuh pertemuan, lima kemenangan menjadi milik pasangan Merah-Putih, dan sisanya menjadi milik Chris/Gabrielle.
“Menghadapi mereka, kami harus lebih antisipasi aja. Kami sering menang dari mereka, tapi juga pernah kalah. Sebenarnya kalau kami mainnya maksimal, masih bisa ngatasin. Yang penting bisa antisipasi dan jangan anggap enteng lawan,” sambung Tontowi.
Sementara Greysia/Nitya akan menghadapi pasangan asal China, Tang Jinhua/Tian Qing. Berdasarkan head to head, kedua pasangan belum pernah saling berjumpa. Namun, peluang Greysia/Nitya lebih besar, karena merupakan unggulan keempat, sementara calon lawan mereka menjadi unggulan enam.
(Rintani Mundari)