ALCAÑIZ – Andrea Dovizioso mesti membayar mahal soal blunder-nya di seri Alcañiz, Minggu (28/9/2014) kemarin. Bersikukuh tak mau masuk pit untuk ganti motor dengan ban basah, rider Ducati itu “kena batunya”- terjatuh dan mesti dipapah untuk bisa menyingkir dari trek.
Namun setidaknya Dovi – sapaan Dovizioso tak “sendiri.” Pasalnya beberapa rider lain yang juga keukeuh tak ingin ganti motor saat hujan turun seperti Marc Márquez dan Dani Pedrosa, juga mengalami hal yang sama.
Padahal Dovi tampil cukup kompetitif dan bahkan nyaris mengejar Jorge Lorenzo, ketika posisi pembalap Movistar Yamaha itu melorot, selepas bertarung ketat dengan duo Honda.
“Hasil akhir balapan sungguh buruk. Tapi itu lazim terjadi. Banyak juga para pembalap yang bikin kesalahan. Saat itu saya sedang berusaha bertarung untuk bisa menang, karena Lorenzo akhirnya yang menang dan saya sempat mendekatinya. Padahal di trek basah biasanya saya kompetitif, jadi sangat mungkin buat saya untuk menang,” papar Dovi.
Di GP Aragón inilah kali pertama Dovi gagal mencatatkan poin. Padahal sejak seri pertama di Losail, Dovi pantang absen finis dengan poin dan belum pernah terlempar dari posisi 10 besar.
“Saya coba bertahan (dengan ban slick) karena sektor awal trek cukup basah, tapi di sektor lainnya, hampir tak terlihat dampak hujannya. Alasan kedua saya tak ingin menggunakan ban basah, karena di sesi pagi, ban basah terlalu mudah hancur,” tambahnya.
“Saat itu hujan belum turun lebat. Jika hujan berhenti (ketika sudah menggunakan ban basah), saya mungkin takkan finis dengan baik. Jadi banyak pembalap yang berusaha bertahan,” sambung Dovi lagi, seperti dilansir Crash, Senin (29/9/2014).
Pasca-insiden tersebut, Dovi sempat kesulitan untuk bangkit lagi. Pembalap Italia berusia 28 tahun itu pun sampai harus dibantu untuk bangun dan dibawa ke klinik dengan dibopong steward trek.
“Kecelakaan itu sungguh kejadian yang sial. Tapi saya hanya menderita memar pada bokong saya, bukan pada tulang pinggul. Rasanya sedikit nyeri, tapi cedera saya tak serius,” tuntas Dovi.
(Randy Wirayudha)