BARCELONA - Insiden senggolan yang melibatkan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo memang sudah terjadi sebulan lalu. Namun, kejadian tersebut ternyata masih cukup menarik untuk diperbincangkan.
Yang terkini, analisa datang dari mantan juara dunia 500cc (sebelum MotoGP), Alex Criville. Juara dunia pada tahun 1999 ini tertarik memberikan komentar, karena dirinya juga sempat mengalami insiden yang serupa, dengan rekan setimnya di Repsol Honda, Mick Doohan pada 1996.
Insiden Marquez-Lorenzo sendiri terjadi pada seri MotoGP Jerez, Spanyol, awal Mei lalu. Saat itu, Lorenzo tengah berada di posisi dua di belakang Dani Pedrosa, sementara Marquez menempel ketat di belakangnya.
Namun, saat lap terakhir dan memasuki tikungan terakhir atau yang baru saja dinamai ‘Tikungan Lorenzo’, sang empunya tikungan justru lengah. Lorenzo memberikan ruang buat Marquez. Tanpa banyak pikir, Marquez yang terkenal memiliki gaya balap yang agresif pun masuk di sudut sempit sisi dalam lintasan.
Imbasnya, insiden senggolan pun tak terhindarkan dan merugikan Lorenzo yang berada di sisi luar. Dia harus puas mengakhiri balapan di posisi tiga sementara Marquez, dengan segala kontroversi terkait ‘aksi nekatnya’ itu melenggang mulus ke garis finish dengan mengisi posisi runner-up di belakang rekannya, Pedrosa.
“Well, Anda harus katakan bahkan Marquez masuk tikungan terlalu cepat dan dia menyenggol Lorenzo,” jelas Criville kepada MotoGP.com dalam sebuah wawancara.
“Bagi saya, tidak ada yang salah dalam insiden tersebut. Marc membalap terlalu cepat dan Lorenzo (yang percaya diri bakal mengamankan posisi dua) tidak menyadari bahwa Marquez terlalu dekat,” sambungnya coba menganalisa.
“Saya tiga kali menang di Jerez dan Anda tahu bahwa Anda harus menutup rapat-rapat ruang di tikungan terakhir, apalagi pada lap terakhir. Jika tidak begitu, Anda harus siap menerima kenyataan, seseorang akan menyalip Anda. Itulah kira-kira gambaran situasi (saat insiden),” pungkasnya.
(Aditya Putra)