LONDON - Ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mengamankan satu tempat di babak perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis, London. Sayang, langkah mulus Tontowi/Liliyana gagal diikuti pasangan ganda putra Alvent Yulianto Chanda/Hendra Aprida Gunawan.
Memasuki hari keempat perhelatan akbar bulutangkis dunia di London, Inggris, Kamis (11/8/2011), Tontowi Ahmad/Liliyana ditantang unggulan ke-11 asal Korea Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin di lapangan 3 Wembley Arena.
Tanpa banyak basa-basi, ganda campuran andalan Indonesia yang menempati unggulan dua ini langsung menggebrak dengan mengambil game pertama dengan kemenangan meyakinkan 21-9. Pemandangan tak jauh berbeda terlihat di game kedua di mana Tontowi/Liliyana sukses mendikte permainan Lee/Chien.
Akhirnya, setelah terlibat jual beli smash dan adu kepintaran dalam menerapkan strategi, Tontowi/Liliyana berhasil mengandaskan pasangan Korea tersebut dengan 21-12 dalam tempo total 26 menit. Di babak perempat final nanti, Tontowi/Liliyana akan menghadapi lawan sulit, yakni ganda campuran Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang menempati unggulan lima.
Di partai lain, kejutan terjadi di mana ganda putra terbaik Indonesia, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan yang menempati unggulan delapan, harus tersingkir setelah dikalahkan pasangan Denmark unggulan ke-16, Mads Conrad-Petersen/Jonas Rasmusen lewat pertarungan alot tiga game.
Pertarungan sengit langsung mewarnai game pertama, di mana kedua pasangan kerap terlibat kejar mengejar angka, meski pada akhirnya Alvent/Hendra AG harus menyerah 22-20. Di game kedua, Alvent/Hendra AG bangkit dan merebut kemenangan 13-21 untuk memaksakan rubber game. Sayang, di game penentuan Alvent/Hendra gagal mempertahankan momentum sehingga harus menyerah 21-18.
Dengan kekalahan ini, maka Indonesia hanya menyisakan satu wakilnya di nomor ganda putra melalui pasangan muda Bona Septano/Mohammad Ahsan yang dalam hitungan jam ke depan, akan berhadapan dengan unggulan ke-11 asal China, Chai Biao /Guo Zhendong.
(Achmad Firdaus)