MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
BOLOGNA – CEO Ducati Corse, Gigi DallIgna, buka-bukaan soal potensi Ducati berpisah dengan Pramac di MotoGP 2025. Akankah Pramac menjadi tim satelit Yamaha jika hal itu terjadi?
Seperti diketahui, masa depan Pramac dan Ducati masih belum jelas. Kontrak keduanya akan habis pada akhir musim 2024 ini.
Rumor yang beredar dalam beberapa waktu terakhir menyebut bahwa hal itu terjadi karena Pramac tengah melakukan negosiasi dengan Yamaha. Padahal, tim satelit terkuat saat ini di MotoGP itu telah bekerja sama dengan Ducati sejak 2004 lalu.
Perbincangan itu muncul karena Yamaha menjadi satu-satunya tim pabrikan yang tak memiliki tim satelit di MotoGP sejak 2023, sehingga hanya punya dua motor M1 yang berkompetisi. Sebaliknya, Ducati sangat mendominasi dengan delapan motor Desmosedici di grid.
Kondisi itu pun dianggap banyak pihak membuat persaingan di MotoGP menjadi tidak seimbang. Dengan 24 maksimal rider yang ada di paddock, Ducati sangat superior untuk mengembangkan motor dengan banyaknya unit yang mereka miliki.
Gigi DallIgna pun mengungkapkan bahwa sebenarnya negosiasi antara Ducati dengan Pramac masih berlangsung. Namun, dia juga tak menutup kemungkinan bakal kehilangan Pramac yang tertarik untuk merapat ke tim pabrikan Iwata.
“Risikonya nyata,” kata Dall’Igna soal perpisahan Ducati dengan Pramac, dilansir dari Speedweek, Minggu (10/6/2024).
“Seluruh dunia motor mendorong Pramac untuk melakukan sesuatu selain terus bekerja dengan Ducati,” lanjutnya.
DallIgna pun menyayangkan jika Pramac harus berpisah dengan Ducati. Sebab, mereka sudah bekerja sama dengan tim arahan Paolo Campinoti itu selama dua dekade.
“Tetapi ini akan menjadi kekecewaan pribadi dan olahraga, karena Pramac dan Paolo Campinoti telah bersama kami sejak lama. Itu adalah bagian dari kesuksesan yang kita alami. Sayang sekali. Seluruh situasi masih terbuka, namun masalahnya sebenarnya ada,” pungkas pria asal Italia itu.
(Djanti Virantika)