Tanpa Gregoria Mariska, Putri KW Bakal Tampil Ngotot di Kejuaraan Beregu Asia 2024

JAKARTA - Putri Kusuma Wardani (Putri KW) mengaku cukup kehilangan sosok Gregoria Mariska Tunjung yang harus absen di Badminton Asia Championships 2024 (BATC 2024). Meski begitu, ia menegaskan bakal tampil ngotot untuk membawa tim putri Indonesia meraih kemenangan di setiap pertandingannya.

Ya, Gregoria yang merupakan tunggal putri nomor satu Indonesia harus absen di ajang dua tahunan tersebut. Pasalnya, ia difokuskan tampil di turnamen lainnya guna mengejar poin untuk Olimpiade Paris 2024.

Karena itu, PBSI sengaja menurunkan pemain pelapis baik di tim putra maupun putri pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2024. Ajang itu akan berlangsung di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, pada 13-18 Februari.

Putri KW mengakui cukup kehilangan sosok Gregoria, mengingat pengalamannya yang sudah tidak diragukan lagi. Namun hal itu membuatnya termotivasi untuk membuktikan diri bisa menggantikan peran seniornya itu.

“Ya pasti (kehilangan), karena Kak Grego pengalamannya juga lebih banyak daripada aku juga, cuma ya aku harus bisa gantiin Kak Grego dan harus tunjukin sih,” kata Putri KW saat ditemui awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI) di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat 9 Februari 2024.

Absennya Gregoria membuat Putri menjadi tumpuan di sektor tunggal putri. Ia mengaku tegang, tetapi menegaskan bakal tampil ngotot untuk bisa meraih kemenangan di setiap pertandingan yang akan dimainkan.

“Pasti ada sedikit perasaan tegang, tapi karena saya pernah merasakan juga, jadi kayak untuk pembukaan juga susah-susah gampang, jadi saya besok berusaha untuk bisa bermain baik saja,” ujar Putri.

“Yang penting enggak mau kalah saja (ngotot), urusan menang atau kalah kan tidak ada yang tahu. Tapi kalau saya tidak mau kalah kan pasti ada kemungkinan menang juga kan,” tandas pemain berusia 21 tahun itu.

Tim putri Indonesia tergabung dalam Grup X bersama dengan Hong Kong dan Kazakhstan. Bisa dibilang, ini merupakan grup yang tidak terlalu sulit untuk dilewati Putri KW dan kolega.

(Wikanto Arungbudoyo)