Youbel Sondakh Bicara Potensi Timnas Basket Indonesia Main di FIBA World Cup

JAKARTA - Pelatih Timnas Basket Indonesia, Youbel Sondakh berbicara mengenai potensi Indonesia untuk tampil di turnamen sekelas FIBA World Cup. Menurutnya, untuk saat ini memang level permainan Timnas Indonesia masih sangat jauh dengan tim kelas dunia. Akan sangat sulit bagi Pasukan Merah Putih untuk bisa menginjakkan kaki di pentas dunia tersebut.

Waktu sepuluh tahun itu pun menurut Youbel harus diiringi dengan bantuan dari luar yang bisa mendukung program tersebut. Dia pun menyinggung soal naturalisasi pemain yang tidak bisa dijadikan cara utama untuk memperkuat Timnas Indonesia.

"Jujur kalau (untuk masuk) Piala Dunia kita masih perlu sepuluh tahun, lah, untuk menyamakan level," ucap Youbel beberapa waktu lalu di Indonesia Arena, Jakarta.

"Sepuluh tahun kalau ada orang gila basket yang bisa mendukung itu, ya baru kita berbicara Kejuaraan Dunia. Karena pemain naturalisasi yang bisa dipakai cuma satu, jadi kita perlu darah-darah Indonesia, yang punya paspor Indonesia, dan sepenuhnya Indonesia," pungkas Youbel Sondakh.

"Kemarin sempat bertanya juga, memang tidak bisa di generasi ini. Kita mau mengejarnya memang berat, harus mulai dari anak-anak SMA. Misalnya Zane (Adnan) kalau kita lihat, sekolah di luar negeri dan pulang ke sini sudah bisa bersaing," lanjutnya.

 BACA JUGA:

Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia Bola Basket atau FIBA World Cup 2023. Meskipun hanya menggelar tanpa timnas yang turut serta, pelatih Indonesia Patriots, Youbel Sondakh, jujur soal potensi Skuad Merah Putih berlaga di ajang dunia itu.

FIBA World Cup 2023 sendiri akan berlangsung 25 Agustus-10 September di tiga negara, yakni Indonesia, Jepang, dan Filipina. Venue terbaru berkelas dunia di Kompleks Gelora Bung Karno dengan nama Indonesia Arena akan menjadi tempat dilangsungkannya pertarungan para bintang basket dunia.

 BACA JUGA:

Sayangnya, dalam gelaran tersebut Indonesia tidak turut serta dan hanya menjadi tuan rumah karena gagal memenuhi syarat dari FIBA, yakni setidaknya lolos ke delapan besar FIBA Asia Cup 2022 lalu. Kendati demikian, sejumlah bintang dari Grup G (Iran, Spanyol, Pantai Gading, Brasil) dan Grup H (Kanada, Latvia, Lebanon, Prancis) akan meramaikan Indonesia Arena.

(Admiraldy Eka Saputra)