“Bagi saya tampil di Piala Sudirman itu demikian berharga. Saya awalnya, sebenarnya biasa saja dan tidak ada rasa tegang. Padahal saat itu Idonesia tertinggal 0-2 dari Thailand. Saya malah bisa main enak, sempat unggul 9-0 dan akhirnya bisa menang di gim pertama,” jelas pemain ranking 38 dunia itu.
“Di gim kedua, lawan mengubah strategi. Saya yang kurang siap mengantisipasinya. Lawan “meningkatkan tempo permainan,” tambahnya.
“Saat gim ketiga, saya sebenarnya bisa unggul terus hingga poin 16. Seharusnya saya bisa main lebih tenang. Sayang, saya malah buru-buru ingin segera mematikan dan kurang tenang. Ingin terus menyerang, padahal lawan malah lebih enak kalau diserang. Saya banyak mati sendiri. Saya juga jadi panik dan tegang,” pungkasnya.
Dalam dua match terakhir, Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia sukses menang. Namun, Indonesia sudah telanjur takluk dengan skor 2-3 seiring dengan kekalahan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle dan Jonatan Christie sebelum Putri KW bertanding.
(Reinaldy Darius)