“Dari kemarin juga begitu, kami dirugikan. Beruntung anak-anak walau mendapat perlakukan kurang fair tapi mereka bertanding luar biasa. Terima kasih buat NOC Indonesia yang terus mendukung kami tadi,” lanjutnya.
PB FORKI melanjutkan keluhan dengan mengajukan protes kepada AKF (Asian Karatedo Federation) dan WKF (World Karate Federation) dengan tembusan kepada NOC Indonesia. Harapannya adalah agar Indonesia bisa mendapatkan keadilan dari indikasi kecurangan di SEA Games 2023.
“Apa pun konsekuensinya kami harus lapor dan protes keras. karate Indonesia dizolimi oleh wasit-wasit di sini. Jadi apapun juga sebagai warga negara Indonesia harus berjuang walaupun misalnya hasilnya tak berubah, tapi setidaknya karate di tingkat Asia Tenggara dapat menjunjung sportivitas tinggi. Jangan cerita bagi-bagi medali. Karate harus sportif apalagi ini olahraga dari Jepang,” kata Yusran.
Karate sendiri merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) pendulang medali untuk Indonesia. Cabor ini telah menghasilkan dua emas, empat perak, dan tujuh perunggu.
Dua emas direngkuh Dandi Firmansyah pada nomor kumite perorangan 84 kg dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda pada nomor kata perorangan putra.
“Kompetisi selanjutnya insya Allah selagi disupport kita akan berikan yang terbaik lagi dan lebih baik,” kata Yusran.
(Reinaldy Darius)