Fajar Alfian Ungkap Dampak Baik dan Buruk dari Perubahan Jadwal dan Venue BWF World Tour Finals 2022

Selain itu, pemain asal Bandung itu juga melihat bahwa jika tampil di Bangkok, pikirannya akan lebih segar. Sebab, dia bisa sembari mencari udara segar di sela-sela turnamen.

Sementara jika di Negeri Tirai Bambu -julukan China, para pemain akan dikekang dan direpotkan dengan sejumlah peraturan yang ada. Sebab, di sana turnamen akan digelar menggunakan sistem gelembung dan harus melakukan tes swab setiap hari untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kalau di China sendiri kan katanya waktu itu bakal swab tiap hari dan bakal ribet, terus sistemnya bubble dan kita enggak boleh keluar kamar, kecuali tanding dan latihan, jadi pikiran pasti kayak kurang fresh gitu,” jelas Fajar.

“Tapi kalau di Bangkok kan lebih enjoy karena kita bisa keluar sambil cari makan dan udara segar gitu lho,” sambung pemain berusia 27 tahun itu.

Kendati demikian, Fajar juga menemukan satu sisi negatif dari perubahan tempat dan venue BWF World Tour Finals 2022. Menurutnya, hal itu membuat waktu persiapannya dengan Rian menjadi lebih singkat dari rencana awal.

“Tapi sisi buruknya itu, ya karena dimajuin jadwalnya. Mungkin persiapannya jadi lebih singkat, tapi ya enggak apa-apa karena semua negara kan ngalamin itu juga, jadi dimaksimalin aja persiapannya,” ujar pemain ranking tiga dunia itu. 

Sebagai informasi, Indonesia memiliki lima wakil yang sudah dipastikan lolos ke BWF World Tour Finals 2022. Mereka adalah Fajar/Rian, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. 

Lalu, Gregoria Mariska Tunjung sudah masuk daftar cadangan pemain dan kemungkinan besar bisa menyusul rekan-rekannya ke Bangkok. Sebab, Pusarla Sindhu dari India dikabarkan bakal mengundurkan diri karena cedera.

(Djanti Virantika)