MISANO - Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez mengingatkan kepada timnya untuk tidak panik meski tim pabrikan asal Jepang tersebut melempem di sepanjang MotoGP 2022. Apalagi sampai meniru sistem kerja tim-tim Eropa yang dirasa Marquez hal tersebut bukanlah solusi untuk mengatasi buruknya kinerja motor RC213V.
Sejauh ini Honda memang masih belum bisa tampil kompetitif, terutama setelah Marquez mengalami kecelakaan di MotoGP 2020. The Baby Alien berhasil mendominasi MotoGP 2016 hingga 2019, tetapi usai mendapatkan cedera akibat kecelakaan tersebut membuatnya gagal bersaing di 2020 hingga menepi di musim ini.
Demi memperbaiki performa di musim depan, Honda memutuskan tidak memperpanjang kontrak Pol Espargaro. Mereka pun memilih Joan Mir, sebagai rekan satu tim Marquez musim depan.
Selain tim pabrikan, Honda pun melakukan perubahan di tim satelit (LCR Honda) dengan merekrut Alex Rins. Pembalap asal Spanyol itu menggantikan posisi Alex Marquez yang bergabung dengan Gresini Racing.
Sementara rekan adik Marquez, yakni Takaaki Nakagami juga diisukan akan meninggalkan LCR Honda. Posisi Nakagami bakal digantikan oleh sesama pembalap Jepang, yaitu Ai Ogura yang tampil apik di Moto2.
Marquez pun mengaku ingin Honda memiliki motor terbaik di MotoGP 2023 untuk bisa bersaing memperebutkan gelar juara. Ia menegaskan semua pembalap di timnya ingin berjuang menjadi yang terbaik di musim depan.
"Saya ingin memiliki motor terbaik di trek. Honda bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Hal yang sama berlaku untuk para pembalap Honda. Kami semua ingin berjuang untuk gelar juara dunia," kata Marquez dilansir dari SpeedWeek, Jumat (2/9/2022).
Pembalap asal Spanyol itu mengaku tak ingin Honda meniru sistem kerja orang-orang Eropa seperti tim-tim lain. Karena dalam beberapa tahun terakhir Marquez dan Honad berhasil meraih kesuksesan menjadi juara dunia MotoGP sebanyak enam kali karena menarapkan cara kerja Jepang seperti sekarang.
Untuk itulah Marquez ingin pabrikan asal Jepang itu tidak panik dengan hasil di musim ini. Ia sadar banyak perubahan terjadi di dunia balap sekarang ini, namun panik bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa Honda harus meniru cara kerja orang Eropa, tidak karena cara kerja orang Jepang sangat sukses dalam beberapa tahun terakhir. Honda telah memenangkan banyak gelar selama dekade terakhir. Tapi dunia berubah, kejuaraan berubah," ucapnya.
"Ketika para pembalap muda mencapai puncak, cara mengemudi berubah. Anda kemudian harus meneliti sebagai pendorong bagaimana meningkatkan dan tetap di atas,” lanjutnya.
“Honda membuat banyak upaya ke arah ini, kami harus menganalisis semuanya dengan cermat. Tapi kita tidak boleh panik. Kepanikan adalah musuh terbesar kita," imbuh Marquez.
Nonton semua seri balapan MotoGP 2022 kapan saja dan di mana saja live di Vision+, cek di sini. Download Vision+ sekarang di Google Play Store atau App Store.
(Rivan Nasri Rachman)