JAKARTA – Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, memaparkan fakta mengejutkan soal penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Dia menyatakan, bahwa sempat ditemukan 175 kasus positif Covid-19 di Kampung Atlet. Okto pun menyatakan, bahwa Covid-19 menambah tekanan untuk para atlet.
Hal itu diungkapkan Okto dalam acara Special Dialogue TikTok Okezone yang berlangsung pada hari ini, Jumat (20/8/2021), siang WIB. Okto pun menceritakan pengalamannya menemani para atlet di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di tengah pandemi Covid-19.
Okto menyatakan, bahwa Covid-19 menjadi musuh tersendiri untuk para atlet. Pihak penyelenggara pun menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat agar Olimpiade Tokyo 2020 berjalan lancar.
Pihak penyelenggara melakukan tes saliva (air liur) untuk mengetahui adanya kasus positif. Okto pun memaparkan fakta mengejutkan, bahwa sempat ditemukan 175 kasus positif Covid-19 di Kampung Atlet.
Menurut Okto, Covid-19 membuat para atlet punya beban tambahan di Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, fokus para atlet seharusnya tertuju ke pertandingan, tetapi semua menjadi lebih rumit karena Covid-19.
“Setiap hari, dites saliva. Menariknya, ada 175 kasus positif di Kampung Atlet. Bisa dibayangkan, para atlet ini, yang mungkin tidak terbanyang oleh banyak orang, mereka bukan hanya berisap-siap untuk bertanding, tetapi juga ada kekhawatiran tentang hasil tesnya,” ujar Okto saat hadir di Special Dialogue TikTok Okezone, Jumat (20/8/2021).
“Jangankan Atlet, kami pun begitu. Apalagi, atlet datang untuk bertanding,” tuturnya.
Meski begitu, selama penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, Okto menyatakan tidak ada kontingen Indonesia yang positif Covid-19. Menurut Okto, hanya ada satu kasus Covid-19 jelang kepulangan kontingen Indonesia ke Tanah Air.
Namun, setelah melakukan tes berikutnya yang dilakukan pihak Indonesia secara mandiri, hasilnya menjadi negatif. Alhasil, kontingen Indonesia bisa pulang dengan selamat ke Tanah Air.
Sekadar informasi, Indonesia meraih lima medali di Olimpiade Tokyo 2020 yang terdiri dari satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Prestasi ini sangat membanggakan!
(Djanti Virantika)