JAKARTA - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Karena prestasi itu, Greysia pun menjadi atlet tertua di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis yang meraih medali emas olimpiade.
Saat meraih medali emas itu, Greysia berumur 33 tahun 356 hari. Pebulu tangkis Indonesia itu sudah tidak muda lagi sehingga dia pun angkat bicara terkait rencana pensiun.
Sebab, capaian medali emas olimpiade memicu banyak pertanyaan tentang kelanjutan karier Greysia. Akan tetapi, ia mengaku masih menunggu waktu yang tepat untuk pensiun.
“Sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat untuk pensiun dari bulu tangkis. Karena saya sudah menikah, saya punya prioritas. Sebelum Olimpiade priroitas saya masih di bulu tangkis dan keluarga suami sangat mendukung luar biasa,” ungkap Greysia dalam jumpa pers virtual bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Sabtu (7/8/2021).
BACA JUGA: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Mundur, Ini Daftar Wakil Indonesia di Korea Open 2021
Greysia pun kembali mengenang masa-masa saat ia terpuruk setelah didiskualifikasi di Olimpiade London 2012 bersama pasangannya kala itu, Meiliana Jauhari. Momen tersebut sempat membuat dia berpikir untuk pensiun meski umurnya masih 25 tahun.
Namun, dia memilih bangkit dan kembali tampil di Olimpiade Rio 2016 bersama tandem barunya, Nitya Krishinda Maheswari. Setelah itu, Greysia kembali berniat pensiun setelah Nitya mengalami cedera dan harus menjalani operasi.
“Pada saat itu, saya sudah ancang-ancang harus pensiun, saya juga punya pasangan dan kami berencana menikah dan itu normal sekali di pikiran saya sebagai atlet wanita,” kenang atlet kelahiran 11 Agustus 1987 itu.
“Namun, ternyata Tuhan berkata lain, meminta saya untuk do the extra miles. Ada Apri dan saya melihat pelatih minta tolong untuk menunggu sebentar. Setelah 2016 itu, enam bulan sampai setahun, terutama untuk mengangkat ganda putri agar berprestasi," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, bertambahnya usia, dan dengan statusnya sebagai pemain paling senior, Greysia pun makin merasakan perubahan dalam menjalani setiap pertandingan. Ia merasa bisa tampil tanpa beban karena sadar sulit untuk bisa bersaing kompetitif dengan para pebulu tangkis muda.
“Sebenarnya, empat tahun ini saya jalan nothing to lose. Kalau dulu masih muda, saya menggebu-gebu. Akan tetapi, sewaktu sudah menikah dan senior, saya hanya nothing to lose, saya mencintai apa yang lakukan ... Suami dan keluarga juga mendukung luar biasa," ucapnya.
Meski mendapat dukungan dari suami dan keluarganya, Greysia sadar, bahwa pada suatu hari ia harus berhenti demi menjalni babak baru dalam kehidupannya.
“Di dalam kehidupan, ada season di mana kita harus tahu kapan harus berhenti dan melanjutkan kehidupan lain. Jadi, saya tidak bisa bilang kapan waktunya (pensiun),” katanya.
Sekarang, Greysia/Apriyani telah ditunggu turnamen berikutnya, yaitu Korea Open 2021. Turnamen Super 500 itu akan berlangsung di Yeosu pada 31 Agustus hingga 5 September 2021.
(Rachmat Fahzry)