TOKYO – Komite Olimpiade Internasional (IOC) menolak permintaan menggelar peringatan khusus peristiwa bom atom Hiroshima pada 6 Agustus. Penghormatan hanya akan diberikan dalam rangkaian upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 pada 8 Agustus 2021.
Sebelumnya, Wali Kota Hiroshima, Kazumi Matsui, diketahui telah mengirimkan surat pada 28 Juli kepada Presiden IOC, Thomas Bach, untuk mengajukan permintaan agar Olimpiade Tokyo 2020 melangsungkan peringatan khusus terhadap peristiwa yang terjadi pada 1945 itu.
"Saya berharap bahwa atlet dan orang-orang yang bersentuhan dengan Olimpiade akan menyentuh realitas bom atom dalam cara tertentu," kata Matsui, dalam surat yang belakangan disiarkan di laman resmi pemerintah Kota Hiroshima.
BACA JUGA: Jerman Sebut Ruang Karantina Atlet Olimpiade Tokyo 2020 seperti Penjara
"Saya ingin tahu apakah Anda dapat meminta mereka mengheningkan cipta pada 6 Agustus pukul 08.15 di kampung atlet atau di mana pun mereka berada dan berpartisipasi dalam Upacara Peringatan Perdamaian yang akan dilangsungkan di Hiroshima dalam pikiran mereka," tulisnya dalam surat yang sama.
Bom atom yang dijatuhkan tentara Amerika Serikat kala itu meratakan Kota Hiroshima dan menewaskan 140 ribu jiwa hingga akhir 1945.
Bach sempat mengunjungi Hiroshima pada 16 Juli, sepekan sebelum upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, meletakkan karangan bunga di tugu makan Hiroshima Peace Memorial Park, dan menyebut Olimpiade bisa menjadi obor harapan perdamaian masa depan.
Kendati demikian, permintaan pemerintah Hiroshima belakangan ditolak. Salah seorang juru bicara panitia Olimpiade Tokyo 2020 menyatakan peringatan tragedi itu akan dimasukkan ke upacara penutupan.
"Seturut IOC, sejak Olimpiade Rio, program penghormatan terhadap orang-orang yang kehilangan nyawa akibat peristiwa menyedihkan dalam sejarah dan berbagai alasan lain selalu dimasukkan ke dalam upacara penutupan," kata Masa Takaya, dalam e-mail yang dilansir Reuters, Minggu 1 Agustus 2021.
"Saya memahami kebijakan IOC untuk berbagi pikiran dengan orang-orang di Hiroshima pada kesempatan itu," ujarnya menambahkan.
(Djanti Virantika)