Idolai Rossi sejak Usia 6 Tahun, Quartararo: Saya Ingin Jadi sepertinya!

ANDORRA – Pembalap Tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap sosok Valentino Rossi. Menjadi pengagum Rossi sejak kecil, Quartararo mengaku bercita-cita ingin menjadi seperti Rossi.

Quartararo mengaku sudah mengidolai sosok Rossi jauh sebelum berkarier di ajang MotoGP. Rasa kagum itu tepatnya muncul ketika dirinya berusia enam tahun. Kala itu, Quartararo mendapat kesempatan langsung menyaksikan balapan MotoGP yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Dari situ, pembalap asal Prancis tersebut menyaksikan aksi banyak pembalap, termasuk Rossi. Ia yang tampak begitu terkesan melihat penampilan The Doctor –julukan Rossi– pun akhirnya menanamkan keinginan dalam diri untuk menjadi pembalap yang hebat seperti idolanya tersebut.

BACA JUGA: Berpeluang Juara, Quartararo Akui Tak Mendapat Tekanan Berlebih dari Yamaha

Quartararo pun mulai berjuang untuk mewujudkan cita-citanya sejak saat itu. Usahanya pun berbuah manis dari tahun ke tahun hingga pada 2019 mendapat kesempatan mentas di kelas tertinggi, yakni MotoGP, bersama Rossi.

Pada musim itu, Quartararo bahkan bisa langsung menorehkan beragam prestasi manis. Ia menyabet status sebagai rookie serta pembalap tim satelit terbaik pada musim lalu.

Aksi apiknya bahkan langsung berbuah peluang membela tim pabrikan Yamaha mulai gelaran MotoGP 2021. Kesempatan ini telah sekaligus menggeser posisi Rossi dari tim pabrikan Yamaha. Meski begitu, Quartararo memastikan bahwa Rossi akan tetap menjadi panutannya.

“Valentino Rossi sudah menjadi contoh bagi saya sejak masih kecil. Dia panutan saya. Saya menyaksikan balapannya. Saya ingat yang pertama pada 2005 di Jerez, saya berusia enam tahun,” ujar Quartararo, sebagaimana dikutip dari GP One, Sabtu (3/10/2020).

“Saat itu, saya berkata kepada diri sendiri bahwa saya ingin menjadi pembalap MotoGP. Saya sangat bersemangat. Rossi adalah pembalap yang membuat saya ingin menjadi seperti dia,” lanjutnya.

“Dia adalah contoh terbaik. Dia menjadi pembalap yang paling sering saya jadikan pembelajaran,” tukas Quartararo.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)