KOWLOON – Asa ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk dapat merebut gelar juara Hong Kong Open 2017 pada akhirnya harus pupus. Pasalnya, pasangan Indonesia itu harus tumbang di partai final oleh ganda China, Chen Qingchen/Jia Yifan, melalui drama tiga game 21-14, 16-21 dan 15-21.
Pada game pertama, Greysia/Apriyani sebenarnya mampu tampil dominan dan menguasai jalannya pertandingan. Namun begitu, harus disayangkan karena pada game kedua juara French Open 2017 itu seolah kehilangan fokus dan melepaskan momentum yang telah dimilikinya.
(Baca juga: Meski Jadi Juara, Marcus Fernaldi Gideon Sempat Temui Kendala di Final Hong Kong Open 2017)
Tak ayal, kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Chen/Jia untuk membalikkan keadaan. Ditambah lagi, Greysia/Apriyani juga seolah telah mencapai batas kemampuannya. Namun demikian, apa yang telah dilakukan pasangan Indonesia itu tetap harus diapresiasi.
Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, mengungkapkan bahwa ia tak begitu terkejut dengan penurunan performa yang terjadi pada Greysia/Apriyani. Pasalnya, anak didiknya tersebut kerap bermain tiga game pada laga-laga sebelumnya, yang tentunya banyak menguras tenaga dan fokus.
“Di pertandingan final cukup kelihatan kualitas daya tahan fokus mereka menurun. Kualitas pukulan tidak sejalan dengan apa yang mereka perkirakan. Tapi saya cukup memahami kondisi ini dengan meliat pertandingan-pertandingan yang mereka lalui dari babak kedua sampai semifinal,” ujar Eng Hian, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (27/11/2017).
“Sangat menguras pikiran dan mental. Ini akan jadi pengalaman dan evaluasi buat mereka berdua terutama untuk Apriyani untuk menghadapi turnamen-turnamen yang ditargetkan di tahun depan,” Lanjut Eng Hian.
(Fetra Hariandja)