RICCIONE – Musibah perih meninggalnya Marco Simoncelli takkan pernah terhapus dari ingatan keluarganya, terutama sang Ayah, Paolo Simoncelli. Namun setidaknya kini Paolo bisa menyalurkan energinya dalam aktivitas lain ketimbang meratap.
Wadah kerinduan dan untuk menahan ketabahannya selama dua tahun terakhir ini adalah berdirinya proyek SIC 58 Squadra Corse. Golnya adalah untuk membantu para rider muda Italia untuk meniti karier dan tampil di kelas MotoGP kelak.
“Saya ingin membuktikan pada diri sendiri bahwa proyek ini akan berhasil. Setelah dua tahun meratap, saya berbicara sebuah kemungkinan dengan semua sponsor Marco dan mereka memberikan dukungannya,” papar Paolo.
Selama ini, proyek mereka baru pada taraf mengikuti berbagai sesi tes dan pentas pra Moto3 di Italia. Kini, SIC 58 sudah punya empat pembalap, yakni Kevin Sabatuci, Mattia Casadei, Nicodemo Matturro dan Tony Arbolino.
“Kami memulai dengan sesi pra Moto3 di Italia dengan pembalap 125cc Honda, Kevin Sabatucci dan Casadei. Tahun ini, kami punya dua pembalap lagi, yakni Matturro dan Arbolino,” tambahnya, seperti disadur MotoGP.com, Kamis (27/11/2014).
“Jujur, proyek ini membuat saya merasa mulai hidup kembali. Setelah race pertama, istri dan putri saya mendukung penuh, saya tahu ini cara yang tepat untuk ditempuh,” imbuh Paolo lagi.
Seperti halnya banyak tim baru, Paolo juga menemui masalah dan tak jauh-jauh, persoalannya adalah soal duit. Untuk saat ini, Paolo masih ditopang bantuan sekira 50 persen dari mantan bos Simoncelli, Fausto Gresini.
“Masalahnya dalam hal perlengkapan adalah soal uang. Saya punya empat pembalap dan dua dari mereka tak bayar apapun. Harus saya akui bahwa saya juga punya dukungan dari Fausto Gresini,” ungkapnya.
“Dia bilang bahwa dia punya saham 49 persen dari tim, pada faktanya 50 persen, tapi dia membolehkan saya memimpin tim ini ke arah manapun, dia bilang bahwa tim ini milik saya,” lanjutnya.
“Target kami adalah mencapai kejuraan dunia (MotoGP). Di trailer tim, kami punya gambar Marco dan saya ingin gambar itu bisa mencapai MotoGP,” tuntas Paolo.
(Randy Wirayudha)