TEXAS – Absennya dua Tim Formula One (F1), Caterham dan Marussia pada seri lanjutan di Amerika Serikat akhir pekan nanti berdampak panjang. Kedua tim mengalami masalah keuangan dan situasinya akan berdampak pada status 200 pekerja dalam kedua tim.
Kesenjangan ekonomi antara tim besar dan kecil di F1 memang bukan rahasia lagi. Kesenjangan tersebut semakin menyeruak ke permukaan setelah pada akhir pekan lalu orang nomor satu F1, Bernie Ecclestone, menyatakan dua tim akan absen di Grand Prix (GP) Amerika.
Kedua tim yang bersangkutan telah mengonfirmasi dan membenarkan pernyataan Bernie tersebut. Kabar yang terdengar keduanya dapat kembali absen di dua seri tersisa setelah GP Amerika Serikat nanti, yakni GP Brasil dan GP Abu Dhabi.
Namun hal tersebut dibantah oleh seorang penasihat finansial yang tak disebutkan namanya, bahwa kedua tim masih memiliki peluang untuk kembali berlaga di Brasil dan Abu Dhabi. Selain itu ia juga menyebutkan bahwa seluruh gaji karyawan telah dibayarkan hingga akhir Oktober, namun setelahnya nasib karyawan akan tergantung dari hasil tinjauan keuangan tim.
“Ada dua seri setelah Austin, yakni di Sao Paulo dan Abu Dhabi. Kedua tim bisa kembali berlaga di sana akan tetapi tergantung kepada proses admistrasi yang sedang mereka jalani, serta negosiasi dengan pihak yang berkepentingan,” ujar sang sumber, dikutip dari ESPN, Selasa (28/10/2014).
“Gaji seluruh karyawan telah dibayar hingga akhir Oktober ini, tetapi nasib dan posisi mereka akan bergantung apakah perusahaan yang bersangkutan mendapatkan investasi baru dengan waktu singkat yang tersedia,” tambahnya.
Dengan absennya Caterham dan Marussia, gelaran F1 di atas Circuit of the Amerika (COTA) akan menjadi 18 kontestan dengan menampilkan sembilan tim yang akan beradu cepat.
(Fajar Anugrah Putra)