BIRMINGHAM – Keahlian, bakat, dan pengalaman bukan merupakan hal yang aneh saat seorang atlet menjuarai turnamen. Namun tidak dengan sebuah faktor lainnya, yakni faktor X yang acapkali membantu atlet menjuarai turnamen.
Ya, itulah yang dirasakan pasangan di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat menjuarai All England dini hari tadi. Bermain di Stadion Nation Indoor Arena, duet yang akrab disapa Owi/Butet ini, memenangkan tiga atau hattrick gelar All England berturut-turut sejak tahun 2012.
Tentu, stadion berkapasitas 13 ribu orang tersebut secara tak langsung menjadi saksi bisu kejayaan Owi/Butet. Namun, Liliyana tidak cepat berpuas diri, dan masih ‘lapar gelar’ untuk mendapatkan gelar-gelar berikutnya.
“Nah itu dia, kami sudah tiga kali juara di stadion ini. Saya pikir, kok ini rasanya seperti bertanding di rumah kami ya?” kata Tontowi, disadur Badmintonindonesia, Senin (10/3/2014).
“Kami memang sudah tiga kali jadi juara di National Indoor Arena. Kalau ada tiga, pasti ada empat, ada lima dan seterusnya. Kami sih belum merasa cukup dengan tiga gelar All England, kalau bisa lebih banyak gelar lagi di turnamen ini,” tambah Liliyana.
National Indoor Arena, ternyata tak hanya keramat untuk Owi/Butet, namun juga untuk nomor ganda putra. Tercatat, enam pasangan dan tujuh gelar All England pernah diraih oleh para srikandi arjuna Indonesia tersebut.
Berikut enam pasangan di nomor ganda putra yang pernah berjaya di All England:
Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto (1994)
Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (1995 dan 1996)
Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999)
Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001)
Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003)
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014)
(Achmad Firdaus)