BUDAPEST - Keputusan Ferrari yang mengistruksikan pembalap Felipe Massa memberi jalan kepada rekan satu timnya, Fernando Alonso pada GP Jerman menuai polemik. Timbul pro dan kontra dalam menyikapi kebijakan tim kuda jingkrak tersebut.
Saat ini, artikel 39,1 dari regulasi olahraga secara eksplisit melarang adanya perintah tim. Sekarang, aturan tersebut tengah menjadi perdebatan hangat. Lantas bagaimana berbagai pihak menanggapi keputusan Ferrari?
Ketua tim Ferrari Stefano Domenicali tidak sependapat dengan larangan memberikan perintah kepada pembalap. Pasalnya, "Formula One (F1) merupakan olahraga tim," tegas Domenicali kepada Bild, Jumat (30/7/2010).
Klaim Domenicali didukung presiden Sauber F1, Peter Sauber. "Perintah tim harus dilegalkan, karena dalam F1, akhirnya kepentingan tim berada di urutan terdepan," tandasnya.
Bos Mercedes GP Ross Brawn berusaha bersikap lebih bijak. "Kami memahami para fans tidak puas. Tapi tim harus bekerja sama dengan FIA untuk mencari solusi yang memperhitungkan kompetisi serta kepentingan tim," tandas Brawn.
Tim principal Red Bull Christian Horner memilih perintah tim tetap harus dilarang. "Untuk memiliki olahraga yang adil, perintah tim harus dilarang," sergahnya.
Bos HRT Colin Kolles menyatakan, "Perintah tim harus tetap dilarang. Hal tersebut bisa merusak aspek sportivitas dalam olahraga," imbuhnya.
Menariknya, McLaren menolak memberikan jawaban atas polemik ini. Para bos dan driver dari tim asal Inggris tetap mengacu pada filosofi keadilan dan etika dalam McLaren.
(Fetra Hariandja)