KISAH ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang gagal ke final French Open 2025 menarik diulas. Murid Herry Iman Pierngadi atau Herry IP itu terhenti di babak semifinal usai dijegal pemain andalan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.
Aaron/Soh pun buat pengakuan usai kalah di laga tersebut. Mereka mengakui bahwa mereka kesulitan karena Fajar/Fikri memainkan pola permainan yang berbeda.

Langkah Aaron/Wooi Yik disetop Fajar/Fikri di babak semifinal French Open 2025. Pada laga yang berlangsung di Glaz Arena, Minggu 26 Oktober 2025 dini hari WIB, pasangan nomor dua dunia asal Malaysia itu kalah dua gim langsung dengan skor 14-21, dan 19-21.
Murid Herry IP itu mengungkapkan bahwa sejak awal mereka sudah mengalami kesulitan. Wooi Yik bahkan mengatakan kalau pola permainan dari Fajar/Fikri berbeda ketika bersua di partai final China Open 2025.
“Kami merasa di awal permainan banyak ketidakpastian,” kata Aaron, dikutip dari Harian Metro, Senin (27/10/2025).
“Mereka (Fajar/Fikri) punya pendekatan permainan yang cukup baru dan sedikit berbeda, jadi banyak pemain termasuk kami masih mencari cara untuk menyesuaikan diri,” timpal Wooi Yik.

Kekalahan ini sekaligus menjadi kekalahan beruntun Aaron/Wooi Yik dari Fajar/Fikri setelah sebelumnya kalah di final China Open 2025. Mereka pun penasaran dan ingin kembali bersua pasangan Pelatnas PBSI Cipayung tersebut.
“Kami akan terus mencoba dan bermain lebih banyak melawan mereka untuk benar-benar memahami gaya permainan mereka,” ujar Wooi Yik.
Lebih lanjut, Wooi Yik menyampaikan dirinya dan Aaron tidak terlalu risau dengan hasil kekalahan tersebut. Baginya, yang terpenting mereka mendapatkan pelajaran penting.
“Kami tidak terlalu khawatir dengan hasil pertandingan, yang penting kami belajar sesuatu dari setiap laga. Fokus kami sekarang adalah memperkuat aspek mental dan meningkatkan kekompakan di lapangan,” pungkas Wooi Yik.
(Djanti Virantika)