Wawancara Eksklusif Viktor Axelsen: Ungkap Perasaan Segera Lengser dari Peringkat 1 Dunia Buntut Mundur di Indonesia Open 2024
JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, ungkap perasaannya segera lengser dari peringkat 1 dunia usai memutuskan mundur dari Indonesia Open 2024. Hal ini disampaikan Axelsen dalam wawancara eksklusif bersama MNC Media Group.
Ya, Alxelsen telah memutuskan mundur dari Indonesia Open 2024. Keputusan ini akan langsung memberi efek besar kepada Axelsen karena ia harus kehilangan takhta peringkat satu dunia.
(Viktor Axelsen dalam wawancara eksklusif dengan MNC Media Group. Foto: Aldhi Chandra/MNC Portal Indonesia)
Pada pekan ini, Axelsen memilih absen di Indonesia Open 2024 karena mengalami cedera pergelangan kaki yang didapat di Singapore Open 2024. Namun, Axelsen harus menemui konsekuensi besar dengan ia mundur dari ajang Super 1000 tersebut.
Sebagai juara bertahan, Axelsen akan kehilangan 12.000 dalam daftar ranking BWF. Alhasil pada pekan depan, ia dipastikan akan lengser dari peringkat satu dunia setelah bertakhta selama kurang lebih 2,5 tahun.
Axelsen justru sempat merasa heran karena baru pada pekan depan ia akan turun dari peringkat satu dunia. Sebab, selama setahun terakhir, ia mengalami banyak cedera dan absen dari beberapa turnamen.
"Saya sebenarnya terkejut bisa mempertahankan peringkat satu dunia pada tahun lalu. Padahal tahun lalu saya sering cedera dan hanya lebih banyak berlatih, jadi bagi saya rasanya sangat gila bisa menjadi pemain peringkat satu dunia cukup lama," ujar Axelsen dalam wawancara eksklusif bersama MNC Media Group di Istora Senayan, Selasa (3/6/2024).
Pekan depan, peringkat satu dunia tunggal putra akan diambil alih Shi Yu Qi asal China. Axelsen pun tak merasa khawatir. Namun, ia berjanji akan kembali merebut posisi peringkat satu dunia setelah kondisinya pulih 100 persen.
(Viktor Axelsen dalam wawancara eksklusif dengan MNC Media Group. Foto: Aldhi Chandra/MNC Portal Indonesia)
"Saya pikir Shi Yu Qi layak menjadi pemain nomor satu dunia. Saya sangat tenang dan saya tidak kecewa kehilangan posisi nomor satu dunia," tambah pemain berusia 30 tahun itu.
"Jelas saya sangat senang menjadi pemain nomor satu, tapi dengan cedera dan melewatkan beberapa turnamen pasti akan sulit untuk mempertahankan peringkat teratas. Saya akan fight back untuk mendapatkan kembali posisi teratas," tutupnya.
(Djanti Virantika)
