Tragedi Perkelahian Issara-Jongjit di Canada Open yang Rusak Citra Bulutangkis Thailand
DUNIA bulutangkis Thailand pernah dihebohkan dengan perkelahian antar atletnya di Canada Open 2013. Tragedi itu mencoreng citra bulutangkis Thailand.
Perkelahian itu melibatkan Bodin Issara dan Maneepong Jongjit. Keduanya berkelahi saat berlaga di partai final gelaran turnamen bulutangkis level super 500 itu.
Saat itu itu tersaji duel all Thailand final di Canada Open 2013 yang mempertemukan Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech vs Bodin Issara/Vilailak Pakkawat.
Pertandingan yang berlangsung sengit tersebut dimenangkan Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech usai Bodin Issara/Vilailak Pakkawat mendapat kartu hitam dari wasit. Gara-garanya, Bodin Issara yang mengaku geram usai Maneepong Jongjit memukul telinganya menggunakan raket hingga berdarah.
BACA JUGA:
Dengan tindakan ini, BWF turun tangan dan memberikan hukuman skorsing untuk Bodin Issara selama dua tahun. Sedangkan, Maneepong Jongjit dihukum tiga bulan.
Tindakan tak sportif Issara dan Maneepong di final Canada Open 2013 tersebut langsung mencatatkan citra buruk bagi bulutangkis Thailand.
Kehidupan Issara-Maneepong usai Pensiun
Bodin Issara dan Maneepong Jongjit ternyata pernah berpasangan sebagai ganda putra. Pasangan Bodin Issara/Maneepong Jongjit bahkan pernah tembus peringkat 7 dunia.
Ketika masih menjadi tandem di ganda putra, Issara/Maneepong berhasil mengoleksi beberapa gelar seperti Vietnam Open 2012 hingga India Open 2012. Namun, keduanya bercerai usai berlaga di Olimpiade London 2013.
Uniknya, usai insiden memalukan di Canada Open 2013, Bodin Issara dan Maneepong Jongjit kembali dipasangkan dan tampil cemerlang dalam beberapa turnamen.
Pada SEA Games 2019, ganda putra Thailand tersebut berhasil menyabet medali perak usai takluk dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Selepasnya, kehidupan keduanya tak banyak disorot. Dilaporkan Siam Sports, saat pandemi Covid-19 merebak, Bodin Issara tampak alih profesi sebagai penjual roti khas Thailand karena imbas dari beberapa turnamen yang berhenti.
(Rivan Nasri Rachman)
