“Pertama faktor cederanya Apri. Cedera tangan Apri ini kan boleh dibilang adalah faktor yang harus kita tingkatkan untuk masalah tenaga dan daya tahan. Tapi pada saat kita mau push mau naikkan, tertahan, sampai sekarang pun boleh dibilang kondisi tangan Apri belum siap seratus persen,” ujar Eng Hian.
Selain itu, peningkatan kekuatan Fadia juga masih dalam proses pengembangan. Sebab, Eng Hian menilai pemain berusia 22 tahun itu masih belum mencapai level yang dibutuhkan untuk tampil konsisten di level atas.
“Yang kedua untuk peningkatan daya tahan tenaga dari Fadia sendiri. peningkatan daya tahan itu kan nggak bisa dibilang satu dua minggu akan terus ningkat. Persiapan 12-16 minggu saja peningkatkan paling hanya 12 persen, sedangkan kapasitas yang kita inginkan untuk kebutuhan Apri/Fadia itu boleh dibilang harus di atas 30 persen supaya bisa konsisten,” jelas Koh Didi.
“Ini yang jadi PR buat saya dan anak-anak sendiri bagaimana terus menjaga kondisinya supaya bisa terus menjalani program untuk peningkatan,” imbuhnya.

Kemudian, Eng Hian membeberkan evaluasinya untuk performa Apriyani/Fadia dalam kekalahan hari ini. Menurutnya, masih banyak yang perlu diperbaiki, termasuk dari power mereka agar bisa lebih mudah mematikan lawan.
“Menyambung yang dari saya sampaikan di awal tadi, apa namanya, pertandingan hari ini kan penuh semua dengan durasi dan kita lihat di posisi Apri/Fadia adalah kebutuhan untuk killing-nya, powernya itu kan masih belum bisa maksimal. Itu nanti yang akan kita tingkatkan di situ karena kebutuhannya seperti itu, main panjang, rally panjang tapi kita harus tetep punya senjata, killing powernya,” ucapnya.
“Itu harus lebih ditingkatkan lagi, lalu dari bertahan harus lebih rapi, nantikan dari pola latihan bisa terbentuk,” tutup Eng Hian.
(Rivan Nasri Rachman)