“Pada gim pertama, kami bisa menang lebih mudah karena lawan memang banyak mati sendiri. Sebaliknya di gim kedua,” sambung Daniel.
Menurut Daniel, alur permainan langsung berubah ketika lawannya itu mulai berani tampil menyerang. Saat gim kedua, Daniel pun menuturkan bahwa dirinya mulai tertekan dengan permainan menyerang lawannya itu.
Daniel mengaku banyak melakukan kesalahan. Hal itulah yang menyebabkan dirinya tidak bisa membunuh laga lebih cepat dan harus meladeni perlawanan hingga poin kritis.

“Perolehanan angkanya lebih ketat setelah mereka mulai berani dengan bermain lebih menyerang,” ucap Daniel.
“Selain itu, di gim kedua kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan pun kemudian bisa menyusul kami,” sambungnya lagi.
“Saat tertinggal di poin-poin kritis, sebenarnya tadi saya nekat saja termasuk dengan service flick. Ternyata berhasil,” tutup Daniel.
(Rivan Nasri Rachman)