JAYAPURA - Papua mendapatkan kehormatan untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20. PON XX Papua 2021 berlangsung sejak 2 hingga 15 Oktober mendatang.
Euforia PON XX Papua 2021 membangkitkan semangat olahraga di Papua. Pemerhati Olahraga di Papua, Dominggus Mampioper, menyebut ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang menjadi budaya orang Papua dan berpotensi terkenal di mata seantero nusantara ini selain sepak bola.

Hanya saja, kata Dominggus, perlu pembinaan yang intens mengingat pemerintah sudah membangun fasilitas istimewa seperti kriket, bisbol dan dayung.
"Olahraga-olahraga ini punya potensi tapi sekali lagi perlu pembinaan. Kita tahu bahwa venuenya sudah dibangun megah, ya biar tidak mubazir setelah PON harus difungsikan dengan melakukan pembinaan di sana (venue), " kata Dominggus di Jayapura, Papua, Rabu (6/10/2021).
Dominggus menyebut, tinju, atletik, dan tolak peluru sempat menjadi olahraga primadona Papua karena sangat melekat dengan budaya Papua. Kemudian, dayung identik dengan masyarakat Papua yang berada di pesisir pantai dan danau yang memiliki mata pencaharian nelayan.
"Kebiasaan mendayung semang ini yang berpotensi untuk menjadikan dayung sebagai olahraga berpotensi di Papua. Ada perahu laki-laki dan perahu perempuan. Makanya atlet Dayung Papua dari Sentani yang sabet medali emas di PON XX dia tunjukan potensi ini," terangnya.
Cabor teranyar yang muncul dan bisa dibanggakan lagi adalah sepatu roda. Meskipun olahraga baru yang diikuti Papua, tapi dengan satu medali emas yang diraih atlet Papua membuktikan bahwa Papua bisa.

"Jadi, sebenarnya olahraga apapun berpotensi di Papua. Hanya saja seperti yang saya bilang kembali pada pembinaan apalagi kita sudah didukung dengan fasilitas venue untuk tempat berlatih yang bagus dan lengkap, nah ini yang harus dimanfaatkan dengan maksimal," tandas Dominggus.
(Andika Pratama)