SPIELBERG – Pembalap Tim Mission Winnow Ducati, Danilo Petrucci, menyoroti sejumlah insiden yang sudah terjadi di MotoGP 2020. Menurutnya, ada perlakuan yang berbeda dari Race Direction dalam menangani sejumlah insiden yang terjadi.
Gelaran MotoGP 2020 yang baru dimulai pada Juli memang harus diwarnai dengan sejumlah insiden. Peristiwa yang paling mencengangkan terjadi di MotoGP Austria 2020 yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada akhir pekan lalu.

Dalam balapan tersebut, insiden mengerikan terjadi yang melibatkan dua pembalap, yakni Franco Morbidelli dan Johann Zarco. Insiden diawali senggolan antara Zarco dengan Morbidelli. Aksi Zarco menghalangi pembalap Tim Petronas Yamaha SRT itu berbuah kecelakaan.
BACA JUGA: Dovizioso Ikut Takjub Lihat Perkembangan Pesat KTM
Keduanya bersenggolan ketika Morbidelli berusaha menyalip di titik pengereman. Akibat senggolan tersebut, Morbidelli dan pembalap asal Prancis itu pun akhirnya tersungkur di gravel.
Motor YZR M-1 milik Morbidelli terbang dan nyaris menghantam Valentino Rossi ketika masuk tikungan tiga. Keberuntungan The Doctor –julukan Rossi– tidak berhenti sampai di sana.
Ketika keluar dari tikungan, giliran motor Desmosedici GP19 milik Johann Zarco yang nyaris menghantam kepalanya. Beruntung, Rossi berhasil menghindar dari hantaman dua motor tersebut.
Petrucci sendiri turut terlibat insiden dengan Aleix Espargaro di sesi kualifikasi MotoGP Austria 2020. Meski hanya mendapat teguran tertulis, Petrucci menilai perlu ada perlakuan yang sama untuk setiap insiden yang terjadi di MotoGP.
“Pada akhirnya, saya harus mengatakan bahwa sebagian besar pembalap MotoGP sama sekali tidak senang dengan apa yang dilakukan Race Direction,” ujar Petrucci, sebagaimana dikutip dari Petrucci, sebagaimana dikutip dari GP One, Jumat (21/8/2020).

“Terutama, karena ada banyak kecelakaan yang terjadi, mungkin tidak terjadi di antara pembalap yang bersaing di depan, dan hal itu tidak dinilai dengan cara yang sama,” lanjutnya.
“Ada kecelakaan yang sama dengan yang terjadi di Moto3, tetapi dinilai berbeda. Intinya adalah penilaian yang berbeda diberikan pada kasus yang sangat mirip. Pembalap teratas dinilai dengan satu cara, pembalap Moto3 dengan cara lain, ini tidak benar,” tukas Petrucci.
(Ramdani Bur)