Kekecewaan atas Hadirnya Pihak Ketiga dalam Rivalitas Rossi-Lorenzo

BARCELONA – Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis mengaku kecewa penentuan gelar juara dunia MotoGP 2015 antara Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi harus ikut ditentukan oleh ‘orang ketiga’. Jarvis menyampaikan hal ini dalam wawancara dengan Pecino GP, Rabu (20/1/2016).

Jarvis yakin kalau Lorenzo dan Rossi saling menaruh respek walau Yamaha memang sudah tahu ketegangan akan muncul. Bahkan, Jarvis sempat memuji tindak-tanduk kedua rider ini dalam menjaga sportivitas sepanjang musim, sampai akhirnya Rossi menuduh Marc Marquez yang merupakan andalan Repsol Honda sengaja membantu Lorenzo di Australia.

“Sampai seri ke-16 (MotoGP Australia), kedua rider kami selalu saling menghormati, meski kami tahu ketegangan akan tetap muncul. Hanya satu yang bisa juara, dan yang satu lagi jelas akan kecewa. Tapi, saya tak mengira akan ada campur tangan pihak ketiga. Jujur saya kecewa!” ujar Jarvis.

Ketika ditanya apakah orang ketiga ini adalah Marquez, Jarvis pun seperti tak membantah hal tersebut. Jarvis juga yakin emosi Rossi ‘meledak’ di seri Malaysia bukan dikarenakan The Doctor merasa terbebani atas perebutan titel yang kian sengit, melainkan karena provokasi.

“Vale (Rossi) bukannya tertekan. Ia sembilan kali juara dunia dan tujuh kali juara kelas tertinggi. Ia master dalam mengendalikan tekanan. Yang terjadi di Australia dan Malaysia adalah provokasi. Tadinya saya hanya takut Jorge dan Vale bertarung dengan agresif, tapi saya tak menyangka justru ada campur tangan pihak ketiga. Inilah yang membuat kami sangat kecewa,” terangnya.

“Apakah orang ketiga itu Marc? Saya tak perlu menjawabnya, Anda tentu sudah tahu sendiri,” pungkas Jarvis.

(Rully Fauzi)