PARIS - Publik Roland Garros dikejutkan dengan perbuatan Gustavo Kuarten. Kuarten akhirnya memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai petenis profesional di Prancis Open 2008.
Setelah tujuh tahun berjuang melawan cedera pinggul, akhirnya mantan petenis nomor satu dunia ini menyerah. Performa Kuarten yang tak kunjung kembali seperti semula, memaksanya untuk mundur.
Guga menjalani pertandingan terakhirnya di lapangan tenis melawan petenis tuan rumah Paul-Henri Mathieu. Dalam pertandingan itu, Guga kalah 6-3 6-4 dan 6-2 dan langsung menutup sebelas tahun karirnya sebagai petenis profesional, Senin (26/5/2008).
Guga adalah mantan bintang lapangan tanah liat Roland Garros. Bagi Guga, lapangan ini ibarat telah menjadi rumah kedua. Di turnamen ini nama Guga pernah menjulang. Buktinya, dia sudah tiga kali menjadi kampiun, yakni tahun 1997, 2000 dan 2001.
Sebelum meninggalkan lapangan, Guga sempat mengucapkan salam perpisahan kepada publik Roland Garros.
†Disinilah hidup, semangat serta cinta saya tertambat. Sangat senang rasanya bisa berada di sini bersama keluarga dan pelatih. Tapi yang paling penting adalah cinta yang kalian berikan padaku,� ucap Guga kepada hadirin Roland Garros, seraya berlinang air mata.
Bukan publik Roland Garros saja yang merasa kehilangan. Rekan-rekan sesama petenis pun mengaku merasa telah kehilangan sosok spesial dalam ranah olahraga tenis. Salah satu rekan petenis yang meratapi kepergian Guga, adalah petenis Serbia Novak Djokovic.
"Dia memiliki kepribadian hebat. Semua orang mencintainya. Saya tidak pernah mendengar ada satu orang pun yang berkata buruk tentangnya. Dunia tenis akan kehilangan dirinya,� ujar Djokovic seperti dilansir Associated Press.
(Hendra Mujiraharja)