JAKARTA - Tim bola voli putra Jakarta P2B Sananta mencetak sejarah di turnamen Proliga musim 2008 ini. Joko Murdianto dkk menjadi juara untuk pertama kalinya, setelah menumbangkan Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-1 di babak final.
Bertanding di Stadion Gelora Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/5/2008) sore WIB, kedua tim sama-sama menampilkan permainan menyerang sejak pertandingan dimulai.
Tapi, Sananta mampu tampil begitu perkasa pada set pertama. Dan tipuan manis Erwin Rusni menyudahi perlawanan BNI Taplus dengan skor 25-17. 1-0 Sananta memimpin.
Keperkasaan Sananta terus berlanjut pada set kedua. Joko dkk terus menghujami pertahanan BNI dengan smes-smes keras. Sananta menyudahi permainan pada set ini dengan skor 25-20, melalui smes keras yang dilontarkan pemain tim nasional M.Riviansyah. 2-0 Sananta memimpin.
Sebenarnya, BNI sempat berusaha bangkit untuk mencuri kemenangan pada set ketiga. Usaha itu tidak sia-sia, karena melalui permainan gemilang Fajar, Sofyan dan pemain asing BNI asal Amerika Serikat (AS) Jack Cabot BNI berhasil mendominasi pada set ini.
Tedi Hidayat dkk, akhirnya mampu merebut kemenangan pada set ini dengan skor 25-11, lewat sumbangan poin yang disumbangkan pemain asing BNI asal AS lainnya Dan Meske. Skor berubah menjadi 2-1 masih Sananta memimpin.
Kemenangan itu sempat membakar semangat BNI di set keempat. Namun, Sananta tak tinggal diam begitu saja pada set penentuan ini. Tim asuhan Benny Martarius ini mampu mengembalikkan permainan terbaiknya pada set ini. Sananta pun menang dengan skor 25-20, melalui sumbangan poin yang dihasilkan Koko. 3-1 untuk kemenangan Sananta.
Hasil ini, maka Sananta merebut gelar juara di turnamen Proliga untuk pertama kalinya. Gelar juara Proliga tahun lalu, dipegang oleh Surabaya Samator yang secara kontroversial gagal melaju ke babak final tahun ini.
Menurut manajer Sananta, Utun Atahdiat, mengaku dirinya mengaku senang bisa meraih gelar juara ini. Saya bersyukur karena setelah tujuh tahun, akhirnya kami dapat meraih gelar juara," ungkap Utun kepada wartawan.
Sebenarnya, Sananta dapat menyapu bersih pertandingan ini. Tapi, BNI dapat bangkit untuk mencuri satu kemenangan pada set ketiga. Utun mengaku kecewa dengan kekalahan itu.
"Harusnya kami memang bisa menang dengan skor 3-0. Tapi, terjadi kesalahpahaman antara pelatih dan pemain. Beruntung, kami mampu mengatasi hal itu di set keempat untuk merebut kemenangan," tegasnya.
(Toto Pribadi)