PENYEBAB Timnas Voli Putri Vietnam U-21 didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025 terungkap. Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) menyebut Vietnam menggunakan pemain yang tidak sah.
Pencoretan Timnas Voli Putri Vietnam U-21 ini menguntungkan Timnas Voli Putri Indonesia U-21. Sebab, tim Merah Putih jadi dipastikan lolos ke 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025.
Ya, Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) mendiskualifikasi Vietnam. Sejatinya, Vietnam sudah lolos ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025
Namun, FIVB memutuskan membatalkan kelolosan itu. Pasalnya, Vietnam dianggap menggunakan pemain yang tidak sah di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025.
FIVB tidak mengungkap siapa nama pemain Vietnam yang dimaksud. Tapi yang pasti, empat laga Vietnam di Pool A dianggap kalah, yakni melawan Indonesia, Serbia, Kanada, dan Argentina.
Satu-satunya kemenangan Vietnam di Pool A hanya dari Puerto Riko. Saat itu, dua pemain yang didiskualifikasi sudah tidak dimainkan.
Sebelumnya, muncul tudingan ada pemain Timnas Voli Putri Vietnam U-21 yang diduga merupakan seorang pria. Dugaan itu mengarah ke 2 pemain sekaligus, yakni Dang Thi Hong dan Nguyen Phuong Quynh.
Dengan begitu, Indonesia yang dinyatakan lolos ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Di babak 16 besar, tim asuhan Marcos Sugiyama ini bertemu dengan Italia yang menempati posisi runner-up Pool C.
Kemenangan atas Kanada menjadi satu-satunya hasil positif yang dinikmati Timnas Voli Putri Indonesia U-21. Sisanya, saat melawan Vietnam, Puerto Riko, Serbia dan terakhir Argentina, berakhir dengan kekalahan.
Meski demikian, pelatih Timnas Voli Putri Indonesia U-21, Marcos Sugiyama mengungkapkan tetap bangga pada perjuangan tim asuhannya. Dari sulit menyatukan visi, tim itu bisa berubah menjadi saling mengerti. Hal itu terjadi hanya kurang dari lima bulan bersama.
“Mereka membuktikan bahwa kerja keras, bersama-sama membuat mereka berada pada level yang sekarang. Kami kalah lima set di dua pertandingan dan menyulitkan Argentina yang memiliki banyak keunggulan,” tutur Sugiyama dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Sugiyama hanya merasa kurang beruntung di laga melawan Argentina. Saat sudah kehilangan dua pemain sebelum laga menyusul cedera yang didapat Waode Ardina dan Kadek Diva, saat melawan Argentina satu pemain menambah daftar cedera. Celakanya, Indonesia kehilangan peraih poin terbanyak Junaida Santi sejak set kedua.
“Kami sedikit kurang beruntung. Santi masih harus dicek kondisinya sebelum kami menjalani pertandingan berikutnya,” ucap Sugiyama.
“Kekurangan pemain di laga sepenting ini (lawan Argentina) merupakan kehilangan besar. tapi kami harus belajar banyak dari situasi seperti ini,” pungkas pelatih berkebangsaan Jepang itu.
(Djanti Virantika)