BOLOGNA – General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mengaku maklum dan tak marah jika ada pembalapnya yang membuat kesalahan ketika membalap. Sebab menurutnya, semua orang bisa melakukan kesalahan, apalagi menjadi seorang rider MotoGP adalah pekerjaan yang sulit.
Pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia kembali membuat kesalahan saat di MotoGP Amerika Serikat 2023. Hal itu menambah daftar pembalap Ducati yang melakukan kesalahan, menariknya bos Ducati, Gigi Dall’Igna tidak emosi kepada Bagnaia.
Sebab menurut General Manager Ducati Corse tersebut, menjadi pembalap tidaklah mudah. Jadi, melalukan kesalahan disebuah pekerjaan sulit tentunya bukanlah sebuah hal buruk.
“Tidak, saya tidak marah ketika pembalap membuat kesalahan. Karena semua orang membuat kesalahan dan pembalap memiliki pekerjaan yang sangat sulit,” kata Dall’Igna dilansir dari Speedweek, Senin (24/4/2023).
Hanya saja. manajer asal Italia itu tak menutupi bahwa dirinya mungkin akan marah jika pembalapnya terus mengulangi kesalahan yang sama. Namun, dia tetap bersikukuh bahwa kesalahan dari para pembalapnya adalah sesuatu yang wajib bisa diterima.
“Itu hanya menjadi masalah jika pembalap terus melakukan kesalahan yang sama. Tetapi kesalahan itu sendiri harus diterima,” ujar manajer berusia 56 tahun itu.
Dall’Igna berada di tahun kesepuluhnya dengan Ducati di MotoGP. Dia kerap disebut sebagai dalang dari kesuksesan Ducati hingga bisa meraih gelar juara musim 2022 bersama Francesco Bagnaia karena selalu mengedepankan inovasi teknologi.
Beberapa pembalap hebat pun sudah pernah merasakan tangan dinginnya di tim Borgo Panigale, seperti Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Namun, tentunya para pembalapnya pernah membuat kesalahan di setiap musimnya seperti terjatuh saat balapan karena terlalu agresif atau salah perhitungan, yang mungkin bisa membuat timnya kecewa.
Termasuk sang bintang, Pecco -sapaan Bagnaia- yang sudah dua kali gagal finis dalam dua dari tiga balapan utama MotoGP 2023 di Argentina dan Amerika Serikat. Alhasil, dia kehilangan posisi puncak klasemen usai digeser oleh Marco Bezzecchi yang kini unggul 11 poin darinya.
Akan tetapi, ternyata Dall’Igna mengaku tak pernah marah ketika pembalapnya membuat kesalahan. Sebab, dia menilai semua orang memiliki kesalahan dan menjadi rider adalah pekerjaan yang sulit.
(Rivan Nasri Rachman)