ANTHONY Ginting akan bertemu wakil Denmark, Viktor Axelsen, di perempatfinal nomor tunggal putra BWF World Championship 2022 yang berlangsung pada Jumat, 26 Agustus 2022. Setelah kalah dalam tujuh pertemuan terakhir, akankah sekarang waktunya Anthony Ginting menghentikan dominasi Viktor Axelsen?
Viktor Axelsen dan Anthony Ginting awalnya memiliki rekor pertemuan yang setara. Dalam empat pertemuan awal (2017-2019), rekor pertemuan mereka sama kuat 2-2.
Bahkan dalam dua laga setelahnya, Anthony Ginting selalu menang atas Viktor Axelsen. Kemenangan keempat Anthony Ginting atas Viktor Axelsen tersaji di semifinal Indonesia Masters 2020.
Saat itu, Anthony Ginting menang straight game 22-20 dan 21-11 atas Viktor Axelsen. Namun, setelah kemenangan itu, Anthony Ginting bak “ditenggelamkan” peraih medali emas nomor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Dalam tujuh pertemuan setelahnya, Anthony Ginting selalu kalah dari Viktor Axelsen! Bahkan tahun ini Anthony Ginting sudah empat kali dijegal Viktor Axelsen di ajang-ajang besar.
Sebut saja perempatfinal All England 2022, semifinal Indonesia Masters 2022, perempatfinal Indonesia Open 2022 dan perempatfinal Malaysia Open 2022. Karena itu, ini merupakan kesempatan Anthony Ginting membalaskan dendam atas kekalahan-kekalahan di atas.
Terlebih Anthony Ginting sedang dinaungi kepercayaan diri tinggi setelah mengalahkan jagoan tunggal putra asal China, Shi Yuqi, di 16 besar BWF World Championship 2022, Kamis (25/8/2022) sore WIB.
Kemenangan itu terasa istimewa bagi Anthony Ginting. Sebab, itu merupakan kemenangan pertama Anthony Ginting atas Shi Yuqi dalam tujuh pertemuan!
Jadi, sekarang mari rakyat Indonesia berikan dukungan maksimal kepada Anthony Ginting. Jika sanggup mengalahkan Viktor Axelsen, peluang Anthony Ginting menjadi juara nomor tunggal putra BWF World Championship 2022 terbuka lebar.
Hal itu sekaligus mengakhiri penantian, yang mana sudah cukup lama Indonesia tidak mengeluarkan juara dunia di nomor tunggal putra. Taufik Hidayat merupakan wakil terakhir Indonesia yang menjadi juara dunia nomor tunggal putra, tepatnya pada 2005.
(Ramdani Bur)