JAKARTA – Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) berencana menggelar pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun ini. Rencana ini diungkap oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.
Rencana ini muncul usai sejumlah turnamen bulu tangkis harus mengalami penundaan akibat melonjaknya kasus Covid-19 di negara penyelenggara. Salah satunya adalah Malaysia Open 2021.
Pihak Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan pada Jumat (7/5/2021) sore WIB bahwa Malaysia Open 2021 tak bisa diselenggarakan sesuai jadwal akibat lonjakan kasus virus Covid-19. Demi keselamatan dan keamanan peserta dan seluruh pihak terkait, turnamen akhirnya harus ditunda.
BACA JUGA: PBSI Ulang Tahun Ke-70, Para Legenda Bulu Tangkis: Lanjutkan Tradisi Emas Olimpiade
Malaysia Open 2021 sendiri awalnya dijadwalkan berlangsung pada 25-30 Mei 2021. Turnamen ini pun akan masuk penghitungan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung tahun ini.
BACA JUGA: Malaysia Open 2021 Resmi Ditunda, Begini Tanggapan PBSI
Tetapi, setelah dipastikan tak bisa berjalan sesuai rencana, Malaysia Open 2021 tidak akan lagi masuk penghitungan untuk kualifikasi Olimpiade. Hingga kini, belum diketahui pasti tanggal baru untuk penyelenggaraan turnamen tersebut.
Rionny pun menyadari penundaaan ini semakin mengurangi jumlah turnamen yang untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, para pemain yang sudah lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 juga tak memiliki banyak turnamen yang bisa dijadikan ajang pemanasan.
Karena itu, PBSI berencana untuk mengadakan pertandingan simulasi sebelum berlaga di Olimpiade Tokyo. Ajang olahraga multievent terbesar di dunia ini sendiri berencana digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
"Saya berharap Hafiz/Gloria bisa berjuang maksimal, mati-matian di Singapura nanti. Karena hanya di sana kesempatannya. Semoga turnamennya bisa dilaksanakan dan mereka bisa lolos ke Olimpiade," ujar Rionny, sebagaimana dikutip dari laman resmi PBSI, Jumat (7/5/2021).
"Tadi saya sampaikan, dengan tersisa satu turnamen sebelum Olimpiade, maka sebenarnya tidak cukup untuk turnamen pemanasan. Maka dari itu, saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba,” lanjutnya.
“Termasuk nanti rencananya tim Olimpiade akan menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah," tukas Rionny.
(Ramdani Bur)