Usai Pisah Jalan dengan Zarco, KTM Kesulitan Temukan Pembalap Anyar

MATTIGHOFEN – Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, sangat menyayangkan keputusan Johann Zarco untuk menyudahi kontraknya bersama mereka lebih cepat setahun dari yang sudah disepakati. Sebab dengan begitu, Beirer menyebut bahwa Tim KTM kini kesulitan untuk mencari penggantinya.

Kepastian pisah jalan antara Zarco dan Tim KTM sendiri sudah diumumkan tim pabrikan asal Austria tersebut beberapa waktu lalu. Keputusan Zarco tersebut dipilihnya karena kecewa dengan kecepatan motor Tim KTM, yakni RC16 2019.

Pasalnya dalam 11 balapan yang sudah berlalu di MotoGP 2019, Zarco sendiri memang tidak mampu bersaing dengan para rival. Zarco sendiri saat ini masih terpaku di posisi ke-17 dengan raihan 22 poin. Itu menjadi posisi terburuk Zarco sejak naik kelas ke MotoGP pada 2017.

Baca Juga: Pit Beirer: Zarco Sampai Menangis, demi Diputus Kontrak oleh KTM

Tidak tahan terus-terusan meraih hasil negatif, Zarco pun akhirnya meminta pemutusan kontrak oleh Tim KTM. Manajemen Tim KTM sendiri akhirnya menggabulkan permintaan Zarco tersebut, yang berarti hubungan kontrak keduanya bakal berakhir pada akhir musim nanti.

Kepergian Zarco pun memberikan satu tempat kosong di Tim KTM untuk MotoGP 2020. Sebelumnya ada nama Dani Pedrosa yang disebut-sebut bakal jadi pengganti Zarco, namun yang bersangkutan justru membantah.

Ada pula pembalap Moto2 yang juga merupakan adik kandung dari Marc Marquez, yakni Alex Marquez, sebagai kandidatnya. Tapi beberapa waktu lalu, Alex mengumumkan bahwa ia tetap berada di Moto2 pada tahun depan. Situasi itu pun membuat Tim KTM kebingungan mencari pengganti Zarco, seperti klaim dari Breirer.

“Perpisahan dengan Johann terjadi pada waktu yang benar-benar tak tepat, karena para pembalap papan atas masih terikat kontrak selama dua tahun sampai akhir 2020,” ucap Breirer, seperti dilaporkan oleh Autosport, Kamis (15/8/2019).

Baca Juga: Pedrosa Sedih Zarco Harus Pisah Jalan dengan KTM

“Perubahan besar Tidak akan terjadi sampai tahun depan. Pada saat ini kami harus pun mulai berusaha mencari pembalap pengganti dalam kurun waktu yang benar-benar tidak optimal,” tutup pria berkebangsaan Jerman tersebut.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)