LONDON – Novak Djokovic dinobatkan sebagai juara turnamen Wimbledon 2019 usai mengalahkan Roger Federer di partai final. Akan tetapi, kemenangan yang didapat Djokovic tersebut nyatanya tidak disambut gembira oleh para penonton yang hadir di sana.
Para penonton pasalnya lebih menjagokan Federer untuk menjadi juara. Sebagaimana diketahui, Federer adalah petenis tunggal putra yang paling sering menjuarai turnamen Wimbledon, yakni sebanyak delapan kali.
Baca juga: Alasan Djokovic Tampil Tanpa Ekspresi di Final Wimbledon 2019
Federer sendiri selalu memberikan penampilan yang menghibur dan telah mencuri hati para penonton. Itulah mengapa ketika Federer gagal menjadi juara, maka para penonton pun ikut bersedih. Menanggapi situasi tersebut, mantan petenis nomor satu dunia, Boris Becker, nyatanya tak terkejut.
“Itu akan selalu menjadi bentrokan para raksasa, namun sulit bagi Novak karena dia menghadapi tekanan dari kerumunan. Setiap orang pada akhirnya menjadi hening, tidak ada yang benar-benar merayakan karena mereka merasa sedih untuk Roger," jelas Becker, menyadur dari Tennis World USA, Selasa (16/7/2019).
Sementara itu, mantan petenis top dunia lainnya, Tim Henman, memandang bahwa kekalahan tersebut membuat Federer sangat terluka dan kecewa. Pasalnya, Federer telah dua kali mencapai match-point di laga tersebut, namun selalu gagal dimanfaatkan. Selain itu, Federer juga kalah di turnamen yang selama ini menjadi andalannya.
“Tidak ada keraguan, Roger Federer akan sangat kecewa. Dalam hal kekecewaan dalam kariernya, ini akan ada di sana. Memiliki dua match-point dan melawan salah satu rival terbesarnya di lapangan favoritnya - itu akan menyakitkan. Saya tahu dia pandai mengendalikan emosinya, namun ini akan membekas sangat lama,” ujar Henman.
(Fetra Hariandja)