Persaingan Ketat MotoGP Buat Honda dan Marquez Bahagia

MONTREAL – Pembalap McLaren, Carlos Sainz Jr, rupanya juga memperhatikan MotoGP selain fokus dengan Formula One (F1). Salah satu yang menjadi sorotan Sainz adalah tim pabrikan Repsol Honda dan pembalapnya, Marc Marquez, yang mendominasi kejuaraan sejak 2013.

Marquez selalu keluar sebagai juara dunia MotoGP sejak 2013 hingga 2018. Pembalap berpaspor Spanyol itu hanya satu kali gagal menjadi juara yakni saat Jorge Lorenzo yang waktu itu masih membela Yamaha menjadi kampiun pada musim 2015.

Kendati sering merasakan gelar juara, tetapi Sainz menilai Honda dan Marquez tidaklah bosan dengan balapan MotoGP. Pasalnya, persaingan untuk menjadi yang terbaik setiap balapan ataupun kejuaraan amatlah ketat terutama sejak musim 2016.

BACA JUGA: Hopkins Berharap Dovizioso dan Petrucci Jadi Penghalang Marquez

Penyeragaman perangkat elektronik diperkenalkan ke MotoGP pada 2016 untuk mencegah tim pabrikan menemukan keuntungan besar atas saingan mereka. Sementara itu, sistem konsesi membatasi jumlah pengembangan untuk tim yang paling sukses sehingga mendorong tim-tim lainnya untuk bersaing dalam kejuaraan.

Peraturan itu membuat Honda dan Marquez menghadapi persaingan yang lebih ketat di setiap balapan. Tantangan yang dihadapi memang lebih berat tetapi itu juga membuat Honda dan Marquez berkembang jadi lebih baik lagi.

“Saya pikir umpan balik utama (dari masalah perangkat elektronik dan konsesi) adalah mereka (tim-tim besar) pertama-tama skeptis, tetapi sekarang lebih bahagia dari sebelumnya karena berjuang melawan lebih banyak orang. Itu membuat merek lebih kuat, karena mereka berjuang melawan lebih banyak merek, sehingga Honda dan Marquez bahkan lebih bahagia,” kata Sainz, seperti yang dikutip dari Crash, Senin (10/6/2019).

(Andika Pratama)