Pertarungan Tinju Terbesar di Abad 20 Milik Ali

Daniel Setiawan, Jurnalis
Jum'at 30 Oktober 2015 13:18 WIB
Muhammad Ali melihat Foreman rubuh (Foto: Guardian/Associated Press)
Share :

JAUH sebelum pertarungan Floyd Mayweather Jr melawan Manny Pacquiao terjadi, pertarungan akbar pernah tercipta di dunia tinju. Mari kami ajak Anda kembali ke 41 tahun silam, tepatnya pada 30 Oktober 1974 di Kinahasa, Zaire (sekarang bernama Republik Kongo).

Jauh dari gemerlap lampu Las Vegas, Muhammad Ali yang pada saat itu berusia 32 tahun menantang juara kelas berat George Foreman. Ali datang dengan bermodalkan rekor 44 kali menang dan dua kali kalah, plus gelar NABF (North American Boxing Federation) Heavywheight.

Sementara Big George – julukan Foreman – memiliki rekor 40 kemenangan tanpa kekalahan sebelum naik ring menghadapi Ali. Persiapan Foreman mungkin bisa dibilang tanpa hambatan, namun Ali memiliki segudang masalah.

Pada 1967, The People’s Champion – julukan Ali – harus rela gelar juara kelas beratnya dicabut, plus dirinya dilarang naik ring selama tiga tahun. Dua hukuman tersebut diberikan akibat dirinya yang menolak wajib militer.

Setelah dapat kembali naik ring pada 1970, Ali langsung melakukan beberapa pertandingan. Salah satunya yakni melawan petinju asal Belanda, Rudie Lubbers, yang dilaksanakan di Jakarta. Persiapan berlangsung lancar, hari melawan Foreman akhirnya tiba.

PERTARUNGAN pada saat itu cukup ketat, Ali yang terkenal dengan kecepatan dan tekniknya mampu diimbangi oleh sang juara bertahan, Foreman. Memasuki ronde tujuh, kondisi Foreman sudah babak belur akibat pukulan Ali. Sejatinya pada ronde lima, Foreman sudah terlihat kelelahan.

Total 60 ribu penonton yang memadati Stade du 20 Mai pada saat itu bergemuruh ketika akhirnya sang juara kelas berat terjatuh pada ronde kedelapan. Pukulan yang dilontarkan Foreman sudah tak lagi bertenaga. Tak membuang kesempatan, left hook yang diluncurkan Ali seketika membuatnya roboh dan tak mampu bangkit hingga hitungan wasit mencapai akhir.

Tak hanya skill dari Ali yang membuat Foreman kehilangan gelarnya. Permainan psikologis melalui kata-kata turut digunakan oleh Ali untuk memprovokasi Foreman. “Mereka bilang Anda bisa memukul, George! Hanya itu skill yang Anda punya, George?” kata Ali pada saat itu.

Pertarungan keduanya yang dilabeli The Rumble In The Jungle menjadi salah satu pertarungan tinju paling terkenal sepanjang masa. Bahkan, pertarungan yang membuat kocek keduanya bertambah lima juta dollar tersebut disebut sebagai pertarungan tinju terbesar pada abad 20.

Pascapertandingan, Foreman membukukan 36 kemenangan dan empat kekalahan. Ia menutup karier dengan rekor 76-5. Sementara Ali mencatatkan 11 kemenangan dan tiga kekalahan, membuat rekornya di akhir karier 56-5.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya